Milenial Dominasi Pengguna Internet di RI, Gen Z Urutan Berapa?

Jakarta –

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatat jumlah pengguna Internet mencapai 221 juta atau tepatnya 221.563.479 jiwa. Laporan tersebut menunjukkan bahwa Gen Z mendominasi pengguna internet Indonesia.

Ketua APJII Muhammad Arif mengatakan pada pemaparan ‘Hasil Survei Penetrasi Internet 2024’, sekitar 79,5% dari total penduduk Indonesia yang berjumlah 278.696.200 jiwa terhubung dengan dunia maya. Dua hal yang diukur APJII terhadap pengguna Internet Indonesia adalah penetrasi dan kontribusi.

“Ini merupakan peningkatan yang stabil dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dimulai dengan 64% pada tahun 2018. Grafik tersebut menunjukkan tren positif dalam adopsi internet, yang menyoroti peningkatan aksesibilitas dan penggunaan teknologi digital di Indonesia. Jadi jumlah pengguna Internet meningkat secara signifikan selama lima tahun terakhir. Apalagi di era COVID-19,” kata Arif beberapa waktu lalu.

Penetrasi adalah jumlah orang yang terhubung ke Internet relatif terhadap populasi, sedangkan tingkat kontribusi adalah jumlah orang dalam kategori tertentu yang memiliki akses ke Internet dibandingkan dengan jumlah total pengguna Internet dalam kategori tersebut.

“Data menunjukkan bahwa generasi milenial, yang lahir antara tahun 1981 dan 1996, merupakan pengguna Internet tertinggi yaitu 30,62% dari seluruh pengguna Internet di Indonesia, yaitu sekitar 93,17%, disusul oleh Generasi Z sekitar 87,02% dan 34,40%. “Ternyata pengguna internet di Indonesia lebih banyak dibandingkan seluruh negara,” kata Arif.

Di urutan ketiga adalah generasi baby boomer yang lahir antara tahun 1946 dan 1946 dengan tingkat penetrasi sebesar 60,52% menjadi 6,58%.

Sementara tingkat penetrasi generasi pra-boomer yang lahir sebelum tahun 1945 hanya 32% dan menyumbang 0,24% dari seluruh pengguna internet Indonesia. Selain itu, generasi baru yaitu Generasi Z dan seterusnya yang lahir setelah tahun 2023 memiliki tingkat penetrasi sebesar 48% dan tingkat kontribusi sebesar 9,17%,” kata Arif.

Arif mengatakan, ada korelasi antara usia dan adaptasi di kalangan pengguna internet muda yang cenderung memiliki tingkat penetrasi lebih rendah dibandingkan kelompok generasi lainnya. Menurut Arif, sebagai pelaku usaha, data ini penting dalam perumusan kebijakan untuk memahami dinamika digital Indonesia.

Ciri-Ciri Generasi Z

Generasi Z identik dengan digital savvy karena kehidupan mereka sepenuhnya terhubung secara digital. Faktanya, kebanyakan dari mereka tidak mengingat kehidupan sebelum adanya smartphone.

Pasalnya, kita tumbuh di era dimana konten streaming bisa diakses kapan saja dan dimana saja. Itu sebabnya cara Generasi Z berkomunikasi satu sama lain melalui Internet berbeda dengan generasi sebelumnya.

Menurut beberapa laporan, Generasi Z dinilai lebih praktis dan matang lebih awal dibandingkan generasi sebelumnya. Generasi Z lebih berpeluang untuk lulus dari sekolah menengah atas dan perguruan tinggi.

Generasi Z umumnya lebih berhati-hati dalam memilih karier. Ketika Generasi Z memasuki usia dewasa, mereka ingin menghindari tantangan yang dihadapi generasi sebelumnya, termasuk generasi baby boomer.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Roberta Katz, peneliti senior di Center for Advanced Study in Behavioral Sciences (CASBS) Stanford, Generasi Z memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Secara sosial, mereka sangat memperhatikan orang lain. Kami menghargai fleksibilitas, relevansi, dan orisinalitas. Saya khawatir dengan masalahnya.

Pemerintah memahami karakteristik Generasi Z yang tidak terlepas dari digitalisasi, dan bertujuan untuk meningkatkan konektivitas internet dengan mendirikan Palapa melalui Badan Aksesibilitas Komunikasi dan Informasi (BAKTI) di bawah Kementerian Komunikasi dan Digital RI atau Comdigi (sebelumnya Cominpo). saya sedang mencoba. cincin. Hingga saat ini Palapa Ring mencakup 90 kabupaten/kota di Indonesia.

Dijuluki ‘Jalan Tol Langit’, proyek ini bertujuan untuk menyediakan kualitas internet yang dapat diandalkan dari Sabang hingga Merauke. Keberadaan Palapa Ring diharapkan dapat membantu mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 yang dicanangkan pemerintah.

Palapa Ring merupakan salah satu proyek pemerintah yang dibangun oleh Badan Telekomunikasi dan Aksesibilitas Informasi (BAKTI) yang fokus pada konektivitas digital ke Internet di seluruh Indonesia. Pembangunan Palapa Ring saat ini mencakup 90 provinsi/kota di Indonesia. (Akan/Ega)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top