Jakarta –
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberi isyarat bahwa ojek online (Ozol) masuk dalam kriteria penerima BBM bersubsidi. Menariknya, subsidi bagi “pasukan hijau” tersebut bukan dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) melainkan melalui skema Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
“Ozol akan masuk kategori UMKM. Semua UMKM berhak mendapat subsidi materi. Jadi kalau minyak, tidak kami alihkan ke BLT,” kata Bahlil Lahadalia, Kamis (5/12).
Bahlil membenarkan, pihaknya saat ini sedang melakukan kajian (latihan) untuk membedakan kendaraan milik Ozol dan yang bukan, mengingat skema subsidi BBM transportasi sebelumnya disalurkan kepada kendaraan berpelat kuning atau orang.
“Untuk Ozol yang saat ini sedang dinamis, kami sedang berupaya bagaimana membedakan tanda hitam usaha Ozol dan yang tidak,” tegasnya.
Partai saat ini menunggu data yang dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai dasar penyusunan data target subsidi BBM dan listrik. Setelah semuanya selesai, mereka berjanji akan segera memberikan hasilnya.
Sebelumnya, Bahlil mengatakan, pemerintah menyiapkan tiga opsi skema subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan pembagian tarif listrik untuk memenuhi target tersebut.
Pertama, mengalihkan seluruh subsidi BBM ke bantuan langsung tunai (BLT). Kedua, mempertahankan subsidi bahan bakar dalam bentuk natura untuk seluruh transportasi dan fasilitas umum. Alternatif ketiga adalah menaikkan harga bahan bakar bersubsidi.
Penegasan Ozol masuk dalam kategori UMKM juga memberikan sinyal bahwa “pasukan hijau” masih bisa menikmati BBM bersubsidi. Hal ini mengubah pernyataan Bahlil sebelumnya bahwa ozol tidak termasuk dalam kriteria penerima. Simak video “Video Bahlil Klaim Subsidi BBM dan Listrik Bocor Hingga Rp 100 Triliun” (sfn/rgr)
