Masa Depan Industri MICE Terletak pada Kolaborasi, Bukan Kompetisi

Jakarta –

Masa depan industri MICE (meeting, insentif, konferensi, pameran) di Indonesia bergantung pada kerja sama. Ini bukan kompetisi.

ASPERAPI (Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia) Hosea Andreas Runkat menekankan pentingnya kerjasama antara dunia usaha dan pemerintah. Untuk mendukung pertumbuhan industri MICE di masa depan

“Tantangan terbesar kita adalah menjaga kerja sama dan sinergi antara dunia usaha dan pemerintah. Jika kita bisa bergabung bersama Industri ini akan tumbuh lebih cepat,” kata Andreas di INDES dan IBEF (Indonesia Business Events Forum), dikutip Kamis (7/11/) 2024).

Firnandi Gufron, Direktur MICE (Pertemuan, Insentif, Konvensi dan Pameran), Kementerian Pariwisata Dikatakannya, pemerintah sangat mendukung sektor MICE karena berkontribusi besar terhadap kualitas pariwisata.

“Satu acara MICE dapat menarik hingga 2.000 peserta internasional, yang berdampak langsung pada industri seperti akomodasi, perjalanan, dan restoran,” jelas Fernandi.

Pemerintah menyiapkan langkah konkrit untuk meningkatkan keberlanjutan sektor MICE. Pemerintah akan mempercepat pengembangan MICE berkelanjutan dengan target kesiapan pada tahun 2030, meskipun peta jalan untuk sektor tersebut direncanakan pada tahun 2050.

“Kami memetakan lokasi yang memenuhi standar keberlanjutan. dan akan meningkatkan tempat-tempat yang tidak memenuhi standar internasional,” tambahnya.

Selain itu juga Untuk mendukung pengembangan sektor MICE Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga telah memperkenalkan platform MICE.id. Platform tersebut bertujuan untuk menjadi information hub dan hub yang menghubungkan seluruh pemangku kepentingan di industri MICE.

“MICE.id menyajikan informasi lokasi terkini. Jumlah kamar di hotel dan fasilitas lainnya untuk memudahkan pemberi kerja mendapatkan informasi yang dibutuhkannya,” jelas Fernandi.

Melalui MICE.id, seluruh sektor diharapkan memiliki akses informasi yang efisien sehingga dapat mendukung pengambilan keputusan bisnis yang tepat dan mempercepat pembangunan sektor tersebut.

Mark Cochrane, Direktur Regional Asia/Pasifik dari UFI (Asosiasi Industri Pameran Global), yakin Indonesia adalah salah satu pasar paling menjanjikan di Asia. Hal ini berkembang pesat.

“Investasi besar-besaran di bidang infrastruktur, seperti venue baru dengan kapasitas hingga 60.000 meter persegi, akan menjadi faktor penting dalam mendukung perkembangan industri pameran di Indonesia,” kata Mark.

Dengan semakin banyaknya pemain asing yang tertarik pada pasar Indonesia. Termasuk mendorong untuk mendorong kegiatan yang lebih berkelanjutan. Oleh karena itu, prospek industri pameran di Indonesia semakin cerah.

Semua pihak berharap kerja sama antara dunia usaha, pemerintah, dan organisasi internasional seperti UFI dapat membantu memperkuat posisi Indonesia sebagai hub industri MICE di Asia. Saksikan video “Bakar Kalori dengan Berenang di Green Peak Hotel” Atau” (wsw/wsw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top