Susul Korsel-Jepang, Generasi Muda Vietnam Mulai Malas Nikah gegara Ini

Jakarta –

Generasi muda di Vietnam seringkali memilih untuk menunda pernikahan karena masalah karir dan kesulitan dalam mencari pasangan yang cocok. Situasi ini menciptakan tren baru dalam perekrutan mitra generasi muda.

Hal ini untuk memberikan “kedamaian” kepada orang tuanya yang mungkin sudah menginginkan mereka segera menikah atau mencari pasangan hidup.

Lusinan grup media sosial yang menawarkan layanan kencan berbayar bermunculan di Vietnam. Pengurus sebuah forum yang beranggotakan lebih dari 20.000 orang mengatakan ada peningkatan jumlah perempuan yang mempekerjakan pacar untuk menyenangkan orang tua mereka.

Salah satu perempuan yang mencoba layanan semacam ini adalah Minh Thu, 30, dari Provinsi Nam Dinh, Vietnam Utara. Dia bilang dia sudah 5 tahun tidak berkencan lagi karena tuntutan pekerjaan.

Situasi ini menyebabkan Minh mendapat tekanan dari orang tuanya untuk segera menikah dan memiliki anak. Bahkan orang tuanya mengatakan Minh hanya bisa pulang saat Imlek jika membawa pacarnya.

Minh merasakan tekanan yang lebih besar ketika orang tuanya menginginkan cucu, sehingga mereka berpura-pura sakit untuk mendapatkannya.

Karena situasi tersebut, Minh akhirnya memutuskan untuk mempekerjakan seorang pria untuk menjadi kekasihnya. Sebelum bertemu keluarga, mereka menyisihkan waktu bertemu untuk bertukar informasi latar belakang. Minh mengatakan pria tersebut adalah seorang insinyur sipil dan ahli dalam memasak.

“Pada hari dia datang ke rumah saya, dia membantu ibu saya memasak dan berbicara dengan saudara perempuan saya. Sudah lama sekali saya tidak melihat orang tua saya begitu bahagia dan bangga pada saya,” kata Minh, yang disebutkan namanya dari SCMP pada Selasa ( 3) /12) . /2024).

Seorang pria asal Hanoi, Huy Tuan (25), bercerita tentang pengalamannya sebagai “pacar bayaran”. Dia telah bekerja di bisnis jasa ini selama lebih dari setahun.

Tuan mengatakan, bekerja sebagai mitra berbayar tidaklah mudah. Anda perlu meluangkan waktu di pusat kebugaran untuk menjaga tubuh dan mempelajari keterampilan yang memenuhi harapan konsumen.

“Saya harus pergi ke gym, belajar menyanyi, memasak, memotret, dan meningkatkan keterampilan percakapan saya untuk memenuhi harapan banyak pelanggan,” kata Tuan.

Untuk menjaga kualitas, Tuan membatasi pengguna hanya empat pengguna per bulan. Kencan seperti minum kopi atau berbelanja dikenakan biaya Rp 159-318k untuk sesi dua jam. Di saat yang sama, Tuan menghabiskan hingga 1 juta Dong Vietnam (Rp 627.000) untuk kumpul keluarga. Tonton “Video: Tingkat Pernikahan Rendah, Presiden Korea Selatan Dikabarkan Diejek di ‘I Live Alone'” (avk/naf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top