Sepatu Basah Kehujanan? Jangan Langsung Dipakai, Dokter Kulit Ingatkan Risiko Ini

Jakarta –

Indonesia saat ini sedang memasuki musim hujan. Beberapa masalah umum yang dihadapi orang-orang selama musim ini adalah sepatu basah karena hujan.

Untungnya, masyarakat yang memiliki sepatu cadangan bisa berganti sepatu untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Namun, beberapa orang yang tidak memiliki pilihan ini mungkin masih harus memakai sepatu basah.

Terkait hal tersebut, dokter kulit dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK, mengingatkan adanya masalah pada kulit kaki jika ada yang memaksa memakai sepatu basah untuk beraktivitas. Pasalnya, kelembapan kaki yang berlebihan menjadi lingkungan ideal bagi tumbuhnya mikroorganisme seperti jamur dan bakteri.

Kondisi ini sering disebut dengan infeksi jamur superfisial, terutama pada jari kaki atau telapak kaki. Gejala infeksi ini antara lain gatal, kemerahan, kulit mengelupas, bahkan timbul lesi vesikular yang dapat menimbulkan rasa sakit, kata dr.dharma saat dihubungi. oleh ANBALI NEWS. Rabu (11/06/2024).

Darma menambahkan, kontak terus-menerus dengan kelembapan dapat merusak stratum korneum (lapisan pelindung luar kulit), sehingga meningkatkan risiko kulit pecah-pecah dan infeksi bakteri sekunder.

“Untuk mencegah hal ini terjadi, disarankan untuk selalu mengeringkan kaki secara menyeluruh setelah memakai sepatu basah,” kata dr Dharma.

“Mengenakan kaus kaki berbahan katun atau serat alami lainnya yang menyerap keringat juga akan membantu menjaga kulit tetap kering,” lanjutnya.

Dokter Darma mengingatkan Anda untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika gejala kaki Anda semakin parah akibat memakai sepatu basah. Saksikan video “Video IDAI: Waspadai DBD di Musim Hujan Bulan Depan” (dpy/suc).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top