Jakarta –
Pemerintah sedang mematangkan program gizi gratis di beberapa daerah, salah satunya di Provinsi Papua Kandal. Sejak awal November, program ini mulai fokus pada siswa dan guru di tingkat dasar dan menengah.
Yosina Anwar Damanik, Plt Ketua Kelompok Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Papua Kandal mengatakan, program tersebut telah menjangkau 2.706 anak dari 3.300 paket yang diberikan selama 31 hari.
Yosina di Jakarta, Jumat (22/11/2018) mengatakan, program sarapan sehat dan bergizi tidak hanya ditujukan kepada siswa, tapi juga guru. Dari 19 sekolah yang diuji program ini, 15 di antaranya TK dan PAUD, serta 4 sekolah dasar. sekolah. 2024).
Program yang dimulai pada 4 November ini bergantian setiap hari dengan susu, air, mineral, dua jenis roti yang terbuat dari roti dan olahan makanan lokal, bubur, kacang hijau dan telur rebus, kata Yosina.
Program ini juga menghadirkan tim ahli gizi dari Persatuan Gizi Kabupaten Nabire (PERSAGI), konsultan dan pengelola dalam menyediakan dan mendistribusikan jajanan sehat dan bergizi.
Diakuinya, dengan keterbatasan yang ada saat ini, tidak semua sekolah di Papua tengah bisa terlayani, sehingga ia secara khusus menyasar beberapa sekolah di Nabire, baik sekolah negeri maupun lokal di bawah naungan Persit, Bhayangkari, dan Kejaksaan Agung.
Hal ini dilakukan untuk memudahkan pengendalian dan pendistribusian paket sarapan sehat dan bergizi serta penyesuaian anggaran dari Dana Pendidikan dan Kebudayaan APBD Papua Tengah untuk APBD, ujarnya.
Program sarapan bergizi dan sehat yang dijalankan TP-PKK Papua Tengah menjadi perhatian Wakil Menteri Dalam Negeri (Vemendagari) Rebekah Haluk yang mengunjungi TK dan SD Nabire/PAUD Philadelphia beberapa hari lalu.
Dalam kunjungan tersebut, Wakil Menteri Dalam Negeri Rebekah Haluk memperkenalkan dampak multi-player dari program tersebut sehingga dapat memberikan dampak yang lebih luas kepada masyarakat melalui partisipasi pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) sebagai mitra pemasok dan True. . Konsumsi makanan yang berbahan dasar lokal.
“Beliau berharap program tersebut dapat dilanjutkan dengan program nasional pada tahun depan untuk mendorong terciptanya generasi emas khususnya anak-anak Papua di Papua tengah,” ujarnya.
Saksikan juga videonya: Aptu Abang Ajarkan Anak Papua Baca Tulis Lewat Gabus
(rd / rir)