Jakarta –
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) (bank saja) menyalurkan pinjaman hingga Rp199,83 juta pada sektor pertanian, kehutanan, dan pertanian. Langkah ini untuk mendukung ketahanan pangan negara.
Pinjaman yang disalurkan BRI mencakup berbagai sektor pertanian, mulai dari tanaman pangan, pertanian, peternakan, dan perikanan. Pendekatan BRI tidak hanya berfokus pada penyaluran dana, namun juga mencakup pemberdayaan petani melalui program pertanian, pelatihan dan teknologi di sektor pertanian.
Pimpinan BRI Sunarso menegaskan, sektor pertanian mempunyai peranan penting dalam menjaga stabilitas perekonomian Indonesia.
“Kami memahami bahwa sektor pertanian tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian negara, tetapi juga menjadi kunci dalam menjamin ketahanan pangan masyarakat, sehingga terbuka peluang untuk membiayai mereka yang bekerja di sektor ini, termasuk petani, UMKM, dan perusahaan lainnya. terus berkembang.
Menurut Sunarso, BRI akan tetap berkomitmen mendukung ketahanan pangan, karena melalui ketahanan pangan Indonesia bisa lepas dari jebakan pendapatan.
Berdasarkan riset Bappenas, Indonesia diperkirakan akan keluar dari middle income trap pada tahun 2041 jika konsep empat pertumbuhan ekonomi tidak kurang dari 6%, kata Sunarso.
Untuk keluar dari middle income trap, menurutnya pendapatan per kapita Indonesia harus di atas $4.465 (sumber: Bank Dunia). Pada edisi kali ini, Sunarso mengungkapkan dalam kajian BRI bahwa aspek terpenting dari 6% kemajuan ekonomi adalah investasi uang rakyat atau kekayaan pengalaman dan keterampilan pekerja. Penciptaan sumber daya manusia juga harus didorong oleh tiga faktor.
Pertama-tama, Indonesia harus fokus pada peningkatan pangan dan gizi. “Penting bagi kita untuk fokus pada panduan ketahanan pangan yang spesifik, tepat sasaran, dan visioner,” kata Sunarso.
Kedua, Negara mempunyai tanggung jawab untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan akan mendukung pertumbuhan ekonomi. Sunarso mengatakan, cara terbaik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah dengan menyediakan lapangan kerja. “Sekarang semua orang dewasa harus bekerja, dalam hal ini pemerataan kesempatan kerja sangat penting,” jelasnya.
Ketiga, pertumbuhan ekonomi. Untuk mencapai pemerataan kesempatan kerja, perlu dilakukan perluasan perekonomian yang juga mempunyai unsur pemerataan dan partisipasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan dan pembangunan.
“Investasi yang penting adalah uang rakyat, dan kalau ingin meningkatkan uang rakyat, perbaiki dulu pangan dan gizinya. Nanti kita harapkan, untuk pemerataan kita harus tumbuh bersama,” cerita Sunarso. (akd/misalnya)