Manggarai Barat –
Bandara Internasional Komodo ditutup akibat letusan Gunung Lewotobi Laki. Para turis ditahan. Ada pula yang memerlukan waktu hingga 5 hari. Ini ceritanya:
Miki Hasim terjebak di Labuan Bajo, Manggarai, Nusa Tenggara Barat Timur (NTT), selama lima hari. Bandara Internasional Labuan Bajo Komodo ditutup akibat letusan gunung berapi Danau Rwotovi di timur provinsi Flores, NTT, sehingga wisatawan asal Jakarta tidak bisa pulang kampung.
Selain bosan di Labuan Bajo, Mickey rindu anak-anaknya di Jakarta.
“Aku rindu anak-anakku di rumah,” kata Mickey saat ditemui di Bandara Komodo, China (14 November 2024).
Miki menjadwalkan penerbangan ke Jakarta pada Kamis sore. Sesampainya di Bandara Komodo, ia mendengar dari pihak maskapai bahwa penerbangannya ke Jakarta dibatalkan akibat penyebaran abu vulkanik letusan Gunung Rwotobi.
“Saya belum cek, tapi pesawatnya belum terbang,” ujarnya.
Mickey seharusnya sudah kembali ke Jakarta pada Minggu (10/11) setelah menghabiskan beberapa hari berlibur di Labuan Bajo. Namun rencana kembali ke Jakarta terpaksa batal karena Bandara Komodo ditutup akibat erupsi gunung Lewotobi Laki.
Bandara ditutup sehari sebelumnya. “Saya terjebak di Labuan Bajo selama lima hari.” kata Miki.
Alhasil, penghasilan Mickey pun bertambah selama ia terjebak di Labuan Bajo. Pasalnya, biaya sewa kamar hotel serta biaya makan dan minum harus ditambah. Diakuinya, biaya hidup di Labuan Bajo sangat tinggi.
“Harga sedang naik,” katanya.
Mickey bisa saja pulang dan naik perahu keluar Labuan Bajo. Namun, ia memutuskan untuk menunggu penerbangannya di Bandara Komodo. Namun, dia akan mempertimbangkan transportasi laut jika Bandara Komodo tidak beroperasi.
Mickey berharap aktivitas penerbangan di Bandara Komodo kembali normal sehingga bisa segera kembali ke Jakarta. Ia mengaku merasa bosan berada di Labuan Bajo.
Selama tiga hari pertama berada di Labuan Bajo, Mickey menghabiskan waktu mengunjungi tempat wisata Kota Labuan Bajo, seperti Gua Batu Cermin.
“Dua hari terakhir ini penuh sesak,” tambahnya.
Bandara Komodo dikabarkan ditutup sejak Sabtu (9/11) sore. Bandara ini dibuka pada siang hari Senin (11/11) dan melayani penerbangan Citilink lainnya dari Jakarta. Malam harinya pesawat kembali ke Jakarta.
Bandara Komodo dibuka kembali sehari penuh pada Selasa (12/11) setelah uji kertas menunjukkan abu vulkanik buruk akibat letusan Gunung Lewotobi Laki. Namun seluruh penerbangan yang dijadwalkan di Bandara Komodo hari itu dibatalkan.
Bandara kembali ditutup pada Rabu (13/11) setelah uji kertas menunjukkan dampak abu vulkanik. Bandara Komodo dibuka kembali pada Kamis (14/11).
Namun bisnis penerbangan masih belum normal. Banyak jadwal penerbangan yang dibatalkan akibat sebaran abu letusan gunung berapi Lewotobi Laki.
——-
Artikel ini dimuat di ANBALI NEWSBali. Tonton video “Video: Pemandangan TPS Orang Hilang di Gunung Rwotovi” (wsw/wsw)