Komentar Bos Smartfren Andai Diminta Pimpin XLSmart

Jakarta –

Meskipun XL Axiata dan Smartfren telah mengumumkan merger, belum jelas siapa yang akan memimpin XLSmart. Apa kata CEO Smartfren saat ini, Merz Fachys, jika diminta memimpin perusahaan patungan tersebut?

“Jangan berasumsi apa-apa,” ujarnya sambil tersenyum usai jumpa pers di acara perusahaan Smartfren di Jakarta, Kamis (12/12/2024).

Dia mengatakan, terserah kepada pemegang saham siapa yang akan dipilih memimpin XLSmart. Maka dia menyarankan untuk bertanya kepada pemegang saham.

Namun bagaimana jika pemegang saham meminta Merzu memimpin XLSmart? “Kalau kita tentara, kita disuruh berperang, maka berperanglah,” jawabnya.

Merza mengungkapkan, personel di tim manajemen senior XLSmart akan difinalisasi sebelum mengajukan permohonan izin ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Diperkirakan akan dirilis pada kuartal pertama tahun depan. “Ya, sekitar kuartal pertama,” katanya.

Merza mengaku hingga saat ini belum mengetahui susunan direksi XLSmart. Sekali lagi, ini adalah hak prerogratif pemegang saham. Merza mengatakan dipilih oleh dua pemegang saham.

Sehari sebelumnya, CEO dan Managing Director Axiata Group Vivek Sood mengungkapkan bahwa top line-up XLSmart akan segera rampung. Namun, dia tidak membeberkan siapa yang akan mengisi kekosongan tersebut.

Oleh karena itu, komposisi pengurusnya akan sama-sama dicalonkan oleh kedua belah pihak, yakni 50-50 orang. Mungkin akan diumumkan (susunan pengurus XLSmart) dalam tiga hingga empat minggu, kata Vivek dalam jumpa pers seputar rapat merger. , Rabu (12 Desember 2024).

Sebelumnya diberitakan, sosok Joy Wahyudi dikabarkan adalah XLSmart. Wajar jika pria yang saat ini menjabat CEO Erajaya Digital ini mendapat perhatian.

Ia menjabat sebagai direktur dan chief komersial officer (CCO) XLAxiata sebelum memutuskan mundur pada tahun 2014. Setelah itu, beliau juga menjabat sebagai CEO Indosat Ooredoo, menunjukkan pengalamannya yang luas di bidang tersebut.

Saat dipastikan terpilih menjadi CEO XLSmart, Joy dengan tegas membantahnya.

“Tidak… tidak,” ujarnya saat ditemui pada acara wisuda Apple Developer Academy 2024 di Jakarta, Rabu (12 November 2024).

Ia pun menyambut baik merger XL Axiata dan Smartfren. Saat masih di industri ini, dia melihat perlunya konsolidasi antar operator.

“Dari sudut pandang industri, kami selalu tahu bahwa ini akan lebih baik. Integrasi akan membuat industri lebih sehat dan memberikan layanan yang lebih baik. Karena integrasi bukan tentang melanjutkan perang harga bagi kami, tapi lebih baik,” ujarnya.

“Jumlah operator dikurangi dari 10 menjadi 5, dan sekarang menjadi 3, itu akan memberikan hasil yang sangat baik,” tambahnya.

Menurut Joey. Saat ini tarif seluler di Indonesia terjangkau, bahkan termasuk yang termurah di dunia. Selain itu, layanan seluler telah menjadi kebutuhan dasar, dan operator tidak perlu lagi melakukan investasi sekunder.

“Tiga operator cukup dan paling banyak percuma. Tadinya ada sepuluh operator, konsumen bingung dan jarang menggunakannya,” tegasnya.

Joy berharap dengan mergernya XL Axiata dan Smartfren akan memberikan layanan yang lebih baik. Karena investasi dua perusahaan menjadi satu.

“Saya sudah katakan dari dulu bahwa integrasi harus dilakukan. Kalau sekarang diterapkan, bagus sekali,” tutupnya. Saksikan video “Video: Harapan di Balik Merger XL Axiata dan Smartfren” (afr/afr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top