Jakarta –
Pemerintah telah berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Gerakan Nasional Bangga Berwisata Indonesia (BBWI) sejak tahun 2023. Hal ini dilakukan agar pergerakan pembelian produk lokal sejalan dengan penjualan dan perjalanan. undangan. di Indonesia.
Dengan begitu, pasar produk UMKM/IKM bisa terbuka lebih luas, sekaligus membuka peluang ekonomi dan potensi berbasis pariwisata.
“Gerakan Bangga Buatan Indonesia bukan sekadar slogan. Gerakan ini mengajak kita untuk mencintai, mendukung, dan bangga terhadap karya kita sendiri,” kata Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza, Senin (09/12/2024).
Diungkapkannya, Gernas BBI/BBWI memiliki beberapa target, di antaranya sebanyak 30 juta UKM/IKM bisa beralih ke pasar digital, transaksi penjualan IKM yang dijadikan target pembinaan minimal Rp 50 miliar per daerah bisa mencapai 1,2 – 1,5 miliar perjalanan wisata di Indonesia.
Tahun ini, Kementerian Perindustrian selaku manajer kampanye BBI/BBWI bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat serta brand dan sponsor terpopuler menyelenggarakan acara puncak panen raya Gerakan Nasional Bangga Panen Buatan Indonesia dan Bangga Bepergian di Indonesia. Indonesia, Ite Begawe Fest Nusa Tenggara Barat 2024.
Rangkaian Kegiatan Panen BBI/BBWI NTB ini akan dilaksanakan pada tanggal 6-8 Desember 2024 di Halaman NTB Mall, Komplek Islamic Center Kota Mataram, NTB. Selaku Manajer Kampanye BBI/BBWI Provinsi NTB Ite Begawe Fest 2024, Kementerian Perindustrian memberikan dukungan penuh untuk meningkatkan daya saing produk dan kualitas SDM IKM NTB.
Dukungan tersebut meliputi perolehan teknologi e-bisnis melalui program e-Smart IKM, integrasi ke dalam e-katalog LKPP, pelatihan dan konsultasi bisnis, digital skill, penyelenggaraan webinar, pendaftaran merek IKM, pendampingan TKDN sertifikasi IK, pengemasan desain dan percetakan, hingga pemasaran dan media sosial,” ujarnya.
Kementerian Perindustrian dan Pemprov NTB memberikan bantuan kepada 30 IKM teratas pada periode 1 September hingga 30 November 2024. Selama masa pendampingan, 30 IKM mencatatkan peningkatan penjualan yang signifikan dibandingkan sebelum bantuan.
“Saya sampaikan, penjualan online dan offline 30 IKM BBI NTB 2024 selama periode dukungan sebesar Rp 8,01 miliar. Dari angka tersebut, kami mencatat rata-rata peningkatan penjualan bulanan sebesar 168,54% dibandingkan rata-rata.” Rata-rata penjualannya 3 (tiga) bulan sebelum dimulainya bantuan, ujarnya. (acd/acd)