Jakarta –
Otak merupakan salah satu organ penting pada manusia. Agar otak dapat berfungsi dengan baik, penting untuk menjaganya agar terhindar dari risiko demensia.
Demensia pikun, atau sering lupa, biasanya dikaitkan dengan penuaan karena fungsi tubuh menurun seiring bertambahnya usia. Penurunan ini tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik dan daya tahan tubuh, namun juga aspek kognitif.
Meski tidak ada cara untuk membalikkan hilangnya volume otak ini, namun seseorang dapat mengatasinya dengan mengutamakan kesehatan mental dan fisik.
Dr. Arjun Masurkar, ahli saraf kognitif dan spesialis demensia di NYU Langone Health, berbagi empat cara utama untuk menjaga kesehatan pikiran seiring bertambahnya usia. aktif secara fisik
Selain tidak aktif secara fisik, sosial, dan intelektual, seseorang yang tidak aktif dalam keadaan bermalas-malasan atau berjalan juga berdampak buruk pada otak. Di sisi lain, aktif secara fisik atau melakukan olahraga aerobik dapat menjaga kesehatan otak.
Sebab, olahraga aerobik membuat jantung memompa lebih banyak darah ke otak sehingga membawa oksigen dan nutrisi penting ke otak. Latihan aerobik secara teratur juga terbukti secara signifikan mengurangi risiko tekanan darah tinggi, diabetes, kolesterol tinggi, dan sleep apnea, yang secara tidak langsung dapat memengaruhi otak. Beberapa olahraga yang baik untuk otak antara lain: jalan kaki, lari, bersepeda, berenang. Ikuti pola makan yang sehat
Diet Mediterania mengandung protein tanpa lemak dan lemak sehat, serta antioksidan yang dapat menjaga kesehatan otak dan melawan penyakit seperti demensia.
Beberapa contoh makanan yang bermanfaat bagi kesehatan otak antara lain: ikan berlemak seperti salmon, buah-buahan, sayuran hijau, kacang-kacangan seperti buncis dan lentil, kenari.
Di sisi lain, kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat seperti konsumsi alkohol dapat memberikan dampak yang sangat negatif pada otak, terutama pada orang yang berusia di atas 65 tahun. Bersosialisasi secara aktif
Kehidupan sosial yang aktif adalah cara lain untuk menjaga otak kita tetap sehat seiring bertambahnya usia. Ketika seseorang berinteraksi dengan orang lain, pikirannya aktif dan penuh tekad.
Selain itu, bersosialisasi dapat melepaskan banyak bahan kimia penting dan menyehatkan di otak, seperti serotonin dan dopamin. Dalam hal kesehatan otak, interaksi sosial tatap muka mungkin lebih efektif dibandingkan interaksi online saja.
Mengatasi masalah emosional juga penting. Dengan meningkatkan penglihatan dan pendengaran, seseorang dapat meningkatkan interaksi dengan orang lain dan melindungi dirinya dari demensia di kemudian hari.4. Merangsang pikiran
Seseorang dapat merangsang pikiran melalui aktivitas seperti mengerjakan teka-teki silang, belajar menari, atau menekuni hobi intelektual.
Aktivitas yang menstimulasi otak namun juga bersifat sosial, seperti permainan kartu, mungkin lebih bermanfaat.
Namun, jangan menginap! Tidur malam yang nyenyak membantu menyimpan kenangan hari sebelumnya dalam memori jangka panjang. Selain itu, mempersiapkan otak untuk aktif dan efisien keesokan harinya.
Dalam jangka panjang, tidur malam yang nyenyak dapat membantu menghilangkan protein beracun dan peradangan pada jantung penyakit Alzheimer dan demensia lainnya. Simak video “3 Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Otak pada Korban Stroke” (suc/suc)