Jakarta –
Baik XL Axiata maupun Smartfren sudah memastikan tidak ada hak karyawan selama merger. Pengguna juga ditawari bonus bergabung dengan XL Smart.
“Kami berdua pemegang saham sudah sepakat seluruh karyawan akan bergabung dengan PT XL Smart. Oleh karena itu, tidak ada rencana rasionalisasi,” kata CEO SmartFren Merza Fachis dalam konferensi update kinerja perusahaan di Jakarta, Kamis (12/12/12/12). . . 2024)
Merza menyadari bahwa pengguna mendapatkan banyak peluang baru ketika bekerja sama dengan XLSmart. Jadi dia mengundang semua pekerja untuk bergabung dengannya.
“Semua pekerja akan dipertahankan, tentunya akan dibuka peluang baru untuk mengaktifkan seluruh haknya. Ini konsensus kedua belah pihak,” ujarnya.
Sementara itu, CEO SmartFren Andrijanto Muljono mengungkapkan pemegang saham telah menyetujui kebijakan lift dan perubahan kebijakan no-loss. Untuk itu XL Axiata menerapkan dua sistem HRD.
“Yang jelas ada perbedaan sistem kompensasinya. Oleh karena itu, dengan penghentian dan perubahan ini kita tetap bersatu, dimana ada acuan yang baik. Kalau ada yang bagus dari SmartFren atau XL, itu perbandingannya. Jadi, Itu saja. Ini bermanfaat bagi karyawan yang terlibat di perusahaan ini,” kata Andrijanto.
Dengan kebijakan no-loss, lanjut CEO Smartfren, XL Smart memberikan jaminan kepada pengguna. Salah satu hal yang dijanjikan adalah bonus.
“Masuknya ada duitnya. Jadi, suatu saat pegawai masuk, langsung dapat investasi. Lalu, kalau kontribusinya bagus kinerjanya bagus dan memenuhi KPI, dan akhir tahun 2025 ada faktor kemenangannya 2x lipat. Bonus prestasi dan sebagainya.
Jika terjadi duplikasi atau redundansi selama integrasi, XL Smart akan menawarkan lebih dari standar resmi.
“Merupakan komitmen pemegang saham untuk meyakini hak-hak pekerja dan memberikan lebih dari kewajibannya,” pungkas Andrijanto. Saksikan video “Video: Harapan di Balik Merger XL Axiata dan Smartfren” (afr/afr)