Jakarta –
Pemerintah Indonesia membuka kemungkinan renegosiasi terkait pembebasan bea masuk susu yang diimpor dari Australia dan Selandia Baru. Hal ini pasca membanjirnya susu impor di Indonesia.
Bea masuk ini diatur dalam perjanjian perdagangan bebas (FTA). Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menjelaskan, kesepakatan tersebut bisa ditinjau kembali.
“Semua perjanjian yang dianggap tidak menguntungkan bisa ditinjau ulang. Kita lihat krisisnya,” ujarnya di kantor Tokopedia, Jakarta Selatan, Kamis (12/12/2024) kemarin.
Meski begitu, Budi belum bisa memastikan evaluasi perjanjian dagang tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat. Ia mengatakan, keputusan evaluasi tersebut tidak hanya ada di Kementerian Perdagangan saja, melainkan melibatkan beberapa kementerian dan lembaga (K/L).
“Kita tidak setuju dengan dia, tapi kita lihat kementerian dan lembaga, kenapa ini level nol dan bukan kita yang memutuskan. Jadi semua terlibat. Kalau semua mau dievaluasi, tidak ada masalah,” ujarnya. . dikatakan.
Sebelumnya, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi buka-bukaan soal tingginya angka impor susu sapi ke Tanah Air. Menurut dia, dari total konsumsi tahunan yang mencapai 4,4 juta ton pada 2022-2023, industri dalam negeri hanya mampu memproduksi 837.223 ton.
Ia mengatakan negara-negara pengekspor susu, terutama Australia dan Selandia Baru, memanfaatkan perjanjian perdagangan bebas dengan Indonesia. Perjanjian ini menghilangkan pajak impor produk susu sehingga harga produk tersebut 5% lebih murah dibandingkan harga dunia saat masuk ke Indonesia.
“Negara-negara pengekspor susu memanfaatkan perjanjian perdagangan bebas dengan Indonesia yang menghapuskan bea masuk produk susu sehingga membuat harga produk mereka minimal 5% lebih rendah dibandingkan harga ekspor susu global lainnya,” jelas Budi Arie di Kantor Kementerian Koperasi , Jakarta Selatan, Senin (11/11/2024).
Oleh karena itu, kata dia, perlu adanya koordinasi lebih lanjut dengan Kementerian Perdagangan terkait kebijakan tersebut. Tak hanya itu, keadaan diperparah dengan pelaku industri yang memperkenalkan produk berupa susu bubuk.
“Hal ini menyebabkan para peternak sapi di Indonesia mengalami kerugian dimana harga susu segar semakin murah. Saat ini harganya mencapai Rp 7.000 per liter, harga keekonomian terbaik adalah Rp 9.000 per liter. susu karena “Sudah melalui proses yang berbeda-beda,” jelasnya.
Saksikan juga video ‘Mendag Dorong Aturan Impor Susu Lebih Ketat Usai Protes Petani’:
(gambar/gambar)