Demam Naik Turun? 7 Penyakit Ini Bisa Jadi Penyebabnya

Jakarta –

Ini bisa menjadi gejala dari banyak kondisi kesehatan, mulai dari infeksi saluran pernapasan hingga penyakit autoimun. Dalam dunia kedokteran, demam yang berfluktuasi disebut juga demam intermiten

Demam jenis ini terjadi ketika suhu tubuh meningkat selama beberapa jam sehari. Suhu kembali normal sebelum naik kembali. Jika Anda menderita demam terus-menerus, hal ini dapat disebabkan oleh banyak masalah kesehatan

Seperti Medical News Today dan Dr. Lal Path Labs melaporkan penyakit berikut dapat menyebabkan demam: 1. Flu

Demam intermiten bisa jadi merupakan gejala influenza, yaitu infeksi saluran pernafasan yang disebabkan oleh virus influenza A, B, dan C. Meski tampak seperti penyakit biasa, influenza bisa menimbulkan dampak serius pada bayi dan anak kecil.

Selain demam, flu biasanya juga disertai gejala seperti menggigil, sakit kepala, batuk kering, sakit tenggorokan, nyeri otot dan sendi, serta rasa lelah dan lemas. malaria

Malaria disebabkan oleh infeksi parasit Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Parasit menyerang hati dan berkembang biak di sana hingga menyerang sel darah merah

Selain gigitan nyamuk, malaria dapat ditularkan dari ibu ke anak melalui jarum suntik, transfusi darah, transplantasi organ, dan penularan ke janin.

Gejala penyakit malaria antara lain demam yang fluktuatif, menggigil, sakit kepala, mual dan muntah, sakit perut dan diare, serta gelisah dan lelah. radang paru-paru

Pneumonia adalah peradangan pada paru-paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, dan jamur yang dapat menyebar melalui udara. Kondisi ini terjadi ketika alveoli di paru-paru terisi cairan sehingga membuat organ tidak dapat berfungsi dengan baik. Oleh karena itu, pneumonia juga dikenal sebagai penyakit paru-paru basah.

Pneumonia juga bisa disebabkan oleh penyakit jantung kronis, diabetes, dan kebiasaan merokok. Penyakit ini dapat menimbulkan gejala seperti demam naik turun disertai menggigil, batuk berdahak dan tidak berdahak, nyeri dada, dan kesulitan bernapas. TBC

Tuberkulosis, disingkat TBC, merupakan penyakit menular yang biasanya menyerang paru-paru. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberkulosis yang dapat menular melalui orang yang terinfeksi batuk atau bersin kemudian terhirup oleh orang lain.

Siapapun bisa tertular TBC, kecuali HIV. Gejala utama TBC adalah batuk terus-menerus, dengan atau tanpa dahak. Gejalanya berupa demam dan menggigil yang terus-menerus, sesak napas dan nyeri dada, serta berkeringat di malam hari. Lupus

Alih-alih melindungi sistem kekebalan tubuh, justru merusak sel dan jaringan tubuh sendiri. Hal ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh salah mengenali sel dan jaringan dalam tubuh sebagai benda asing

Tergolong penyakit autoimun, penyakit ini dapat menyerang berbagai organ seperti persendian, kulit, ginjal, otak, jantung, dan paru-paru. Faktor genetik dan lingkungan diduga menjadi pemicu penyakit lupus

Gejala lupus yang paling umum termasuk kelelahan parah, demam, nyeri sendi dan bengkak, ruam, nyeri dada, sakit kepala, dan lesi kulit. Artritis reumatoid

Artritis reumatoid merupakan peradangan kronis pada persendian dan jaringan di sekitarnya, terutama pada jari tangan dan tangan. Orang yang terkena awalnya merasakan nyeri sendi, namun tidak terlalu mengganggu. Setelah beberapa minggu atau bulan, nyeri semakin bertambah hingga sendi membengkak dan menjadi keras

Penyakit autoimun ini lebih sering terjadi pada wanita, terutama mereka yang berusia di atas 40 tahun. Gejala awal berupa nyeri sendi ringan, kelelahan, demam berfluktuasi, dan kehilangan nafsu makan.

Ketika penyakit ini berkembang, rasa sakitnya meningkat dan dapat menyebar ke pergelangan tangan dan kaki, lutut, siku, pinggul dan bahu. sepsis

Sepsis terjadi ketika tubuh salah mengenali suatu infeksi dan malah merespons dengan peradangan. Meski merupakan kondisi yang jarang terjadi, namun penyebab infeksi yang paling umum adalah pneumonia, infeksi saluran kemih, infeksi kulit, dan infeksi saluran cerna.

Penyakit ini menimbulkan gejala seperti kebingungan, demam berfluktuasi, menggigil, detak jantung cepat, nyeri hebat, kesulitan bernapas, dan keringat terus-menerus. Tonton video “Video: Vaksin demam berdarah kini sedang diuji untuk dimasukkan dalam program nasional” (azn/row).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top