KPPU Dorong Starlink Beroperasi di Pelosok RI, Ini Respons Telkom

Jakarta –

Hasil kajian Komisi Pengawas Persaingan Perdagangan (KPPU) mendukung layanan Internet satelit Starlink dapat beroperasi di wilayah tertinggal, perbatasan, dan terluar (3T). Sebagai perusahaan partner Starlink Telkom, ia mengatakan kerja sama kedua pihak saling mendukung ketersediaan koneksi di Indonesia.

“Saya yakin Starlink dapat melengkapi layanan fixed broadband dan seluler kami,” kata Direktur Utama Telkom Ririk Adriansya, Senin (16/12/2024) di gedung Graha Mera Putih Jakarta.

Sekadar informasi, Starlink masuk ke Indonesia mulai Juni 2022. Namun saat itu hanya melayani pelanggan korporasi karena merupakan backhaul anak perusahaan Telkom, Telkomsat. Pada Mei 2024, Starlink memperluas cakupan bisnisnya untuk menyasar pelanggan ritel.

Bersamaan dengan terbitnya hasil kajian KPPU tentang larangan operasional Starlink di kota-kota besar Tanah Air, Ririk mengatakan pihaknya akan mengikuti kajian tersebut dan pengembangan kerja sama keduanya ke depan.

“Kami akan melakukan beberapa perbaikan nanti dan mengumumkan kolaborasi tersebut seiring berjalannya waktu. Jadi kami yakin jaringan Starlink dan jaringan kami dapat saling melengkapi,” tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) telah menyelesaikan kajian terhadap Starlink, layanan Internet satelit yang sempat membuat heboh saat memasuki pasar Indonesia.

Sebagai referensi, KPPU menilai masuknya ISP di orbit rendah (LEO) dari berbagai aspek seperti kebijakan pemerintah, persepsi pelanggan, kesiapan infrastruktur atau teknologi, dan konsentrasi pasar ISP. Kajian akan berlangsung pada Mei 2024 hingga Oktober 2024 melalui diskusi terarah (focus group interview) dengan DPR RI, kementerian, lembaga, asosiasi, pengusaha, dan akademisi.

Kepala Bidang Perekonomian KPPU Mulayavan Ranamengala mengatakan, kajian dilakukan untuk mengumpulkan data primer yang komprehensif dan survei dilakukan terhadap masyarakat pengguna layanan internet.

Berdasarkan kajian tersebut, KPPU merekomendasikan kepada Presiden RI agar pemerintah memprioritaskan cakupan layanan Internet satelit LEO di wilayah lemah, perbatasan, dan terluar (3T), kata Mulayawan mengutip siaran pers. Jumat (29 November).

Selain itu, KPPU juga merekomendasikan agar penyelenggaraan layanan Internet di wilayah 3T mengutamakan kemitraan antara ISP berbasis LEO dengan pelaku telekomunikasi dan pelaku UMKM dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional.

Usulan tersebut disampaikan secara tertulis kepada Presiden RI pada tanggal 18 November 2024 dan tembusannya disampaikan kepada Pimpinan DPR RI, Ketua Komisi VI DPR RI, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Badan Koordinasi Penanaman Modal. Menteri Politik dan Keamanan. Menteri Urusan Komunikasi dan Teknologi Digital. Tonton video “Komitmen Shopify kepada KPPU untuk meningkatkan layanan di platform” (agt/fay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top