Batam –
Tanda ikonik “Selamat Datang di Batam” dalam bahaya. Pemandangan tersebut kini tertutup oleh proyek konstruksi. Wisatawan juga mengeluh!
Wisatawan mancanegara maupun lokal mengeluhkan kondisi landmark “Selamat Datang di Batam” yang kini tertutupi oleh pembangunan gedung-gedung di sekitarnya. Keluhan ini muncul saat wisatawan berkunjung ke kota terkenal Batam.
Riski Kurniawan (31), wisatawan asal Pandeglang, Banten, mengaku cukup terkejut saat berkunjung ke kawasan tersebut. Ia mengaku tidak tahu menahu soal pembangunan gedung yang kini menjadi landmark Batam itu.
“Kebetulan di Batam sedang ada kegiatan, jadi saya menyempatkan diri datang ke sini (Selamat datang di Batam). Kalau saya lihat di media sosial, tempatnya bagus untuk fotografi. Tapi sesampainya di sini, sedang ada pekerjaan konstruksi. ditutup,” kata Riski, Sabtu (14 Desember 2024).
Riski yang baru pertama kali berada di Batam mengaku kecewa karena foto yang diambilnya kurang bagus akibat pekerjaan konstruksi yang mengaburkan landmark tersebut.
Ia berharap proyek pembangunan tersebut tidak mempengaruhi keindahan spot ikonik tempat wisatawan berfoto itu.
“Jadi kurang estetis pengambilan gambarnya karena ada bangunannya. Sesampainya di sini saya sedikit kecewa karena bangunannya tertutup. Titik foto dan pemandangannya tidak terlihat. Kami berharap pembangunan gedung tidak mempengaruhi pemandangan,” ujarnya.
Sementara itu, Fazila, turis asal Malaysia, juga mengungkapkan kekecewaannya. Dia mengatakan landmark “Selamat Datang di Batam” tidak terlihat begitu indah karena ada pekerjaan konstruksi.
“Saya lihat di media sosial tidak ada bangunan, sekarang ada bangunan yang gambarnya kurang bagus,” ujarnya.
Ardiwinata, Direktur Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, mengakui banyak biro perjalanan yang menyampaikan keluhan serupa terhadap landmark “Selamat Datang di Batam”. Ia mengatakan, pengaduan tersebut diajukan oleh pihak-pihak terkait.
“Tentu ada, khususnya di bidang perjalanan. Banyak yang mengeluhkan hal ini. Saya juga sudah komunikasikan ke pihak terkait,” kata Ardiwinata.
Ardiwinata mengatakan, landmark “Selamat Datang di Batam” sebenarnya merupakan salah satu tempat wisata yang banyak dikunjungi. Ia menjelaskan, biasanya wisatawan datang ke tempat ini untuk berfoto.
“Selamat datang di Batam menjadi lambang kebanggaan Batam sebagai destinasi wisata. Biasanya wisatawan berfoto di sana,” ujarnya.
Diakui Ardiwinata, Disbudpar Batam belum bisa berbuat banyak dalam pembangunan gedung yang melingkupi landmark “Selamat Datang di Batam” itu. Ia berharap pembangunan gedung tersebut tidak mengganggu pemandangan “Selamat Datang di Batam”.
“Padahal Dinas Pariwisata mempunyai kewenangan yang terbatas. Oleh karena itu, pihak-pihak terkait bisa memperhatikan ‘Selamat Datang di Batam’. Karena Batam adalah kota wisata, maka perlu tempat untuk berfoto,” ujarnya.
“Kami berharap pembangunannya (gedungnya) tidak mempengaruhi pemandangan dan sebagainya,” imbuhnya.
——-
Artikel ini muncul di ANBALI NEWSSumut. Saksikan video “TKN di Spanduk di Batam: Surat KPU Sebut Daerah Kampanye” (wsw/wsw)