Dokter Azmi Meninggal karena Aneurisma Otak, Kondisi Apa Itu?

Jakarta –

Dr Azmi Fadhlih meninggal dunia pada usia 35 tahun. Seorang dokter kulit dipastikan mengalami pecah aneurisma otak sebelum meninggal dunia pada Senin (16/12/2024).

Kakak Azmi, Lury Alex Noerdin, saat ditanya ANBALI NEWS soal alasan kabar meninggalnya dr.

Lury mengatakan sakit kepala yang dialami Dr.

Dia mengatakan sakit kepalanya tak tertahankan dan dia meninggal seketika.

Apa itu Aneurisma Otak?

Aneurisma serebral adalah pembesaran pembuluh darah di dalam atau di sekitar otak seseorang. Kebanyakan aneurisma berukuran kecil dan tidak menimbulkan masalah.

Namun, pecahnya aneurisma otak dapat mengancam nyawa. Gejala pertama pecahnya aneurisma otak biasanya berupa sakit kepala parah, seperti sakit kepala terparah yang pernah Anda alami. Jika Anda mengalami gejala pecahnya aneurisma otak, segera dapatkan bantuan medis.

Aneurisma otak dapat terjadi di bagian otak mana pun, namun paling sering terjadi di arteri tengkorak. Sebagian besar tidak menunjukkan gejala, namun bisa berakibat fatal jika menekan saraf atau jaringan otak di sekitarnya.

Jika aneurisma pecah atau pecah, maka dapat menyebabkan pendarahan pada otak. Semakin lama tidak diobati, semakin besar kemungkinan kematian atau kecacatan.

Apa yang terjadi jika aneurisma otak pecah?

Ketika pecah, darah mengalir (perdarahan) ke jaringan sekitarnya. Darah dapat memberikan banyak tekanan pada jaringan otak dan menyebabkan otak membengkak. Hal ini sering kali menyebabkan sakit kepala parah yang disebut sakit kepala petir, selain keluhan gejala lainnya.

Aneurisma otak yang pecah dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius seperti:

Perdarahan Subachnoid (SAH):

Darah mengalir ke area antara otak dan jaringan fibrosa yang menutupi dan melindunginya (vena arachnoid). Sekitar 90 persen SAH disebabkan oleh pecahnya aneurisma otak.

Stroke hemoragik:

Darah di ruang antara otak dan otak. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan otak permanen atau masalah lainnya.

Tonton video ini “Di Jepang 37.000 orang akan mati sendirian pada paruh pertama tahun 2024” (naf/naf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top