Sydney –
Dua minggu lalu, sebuah pesawat Air New Zealand dibom saat mendarat di Bandara Sydney. Pesawat langsung lepas dari landasan dengan penumpang di landasan.
Berita. Naik.
Juru bicara Kepolisian Federal Australia membenarkan bahwa petugas bandara menanggapi insiden tersebut sekitar pukul 16.50 waktu setempat. Dia kemudian mengkonfirmasi bahwa tidak ada hal aneh yang ditemukan setelah pencarian di pesawat.
“Pesawat meninggalkan terminal bandara di ujung landasan saat mendarat,” kata Agence France-Presse.
Penggeledahan dilakukan di seluruh pesawat, termasuk bagasi dan seluruh penumpang, namun tidak ditemukan hal mencurigakan.
Agence France-Presse mengatakan penyelidikan sedang berlangsung dan informasi baru akan diberikan pada waktunya.
Sekitar 40 personel darurat, termasuk polisi bersenjata lengkap, bergegas ke bandara untuk menghadapi ancaman tersebut. Foto atas bandara menunjukkan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan NSW tiba di bandara bersama petugas dari Polisi Federal Australia.
Pesawat diturunkan selama satu jam sebelum tiba di terminal, tempat penumpang diperbolehkan turun.
Direktur etika dan keselamatan Penerbangan Selandia Baru, David Morgan, mengatakan prosedur keselamatan telah diterapkan sebagai respons terhadap insiden tersebut.
Petugas darurat melakukan penilaian terhadap pesawat setelah mendarat dan penumpangnya dibubarkan, katanya.
Morgan melaporkan bahwa penerbangannya kembali ke Wellington telah dibatalkan karena insiden tersebut.
“Air New Zealand meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan kepada pelanggan pada kedua layanan tersebut,” ujarnya.
“Keselamatan dan keamanan seluruh penumpang dan awak kami adalah prioritas utama kami.”
Peristiwa itu terjadi kurang dari 24 jam setelah Raja Charles III dan Ratu Camilla tiba di Bandara Sydney pada Jumat malam. Tonton video “Pangkalan Angkatan Udara India di Turki atas Ancaman Bom” (bnl/fem)