Jakarta –
Pemerintah telah mengeluarkan utang baru senilai Rp 438,1 triliun pada akhir Oktober 2024. Jumlah tersebut 67,6% dari target pinjaman tahun ini sebesar Rp 648,1 triliun.
“Kinerja dana ini tetap on track dan dikelola secara efisien, sehingga risiko tetap terkendali,” kata Wakil Menteri Keuangan II Thomas Giwandono dalam konferensi pers KiTA APBN, Jumat (8/11/2024).
Dari total pinjaman tersebut, porsi terbesarnya adalah penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) secara neto yang mencapai Rp394,9 triliun. Capaian tersebut mencapai 59,3% dari target tahun 2024.
Selanjutnya, pembiayaan utang yang berasal dari pinjaman tercatat sebesar Rp 43,2 triliun. Sementara pembiayaan bebas utang tercatat minus Rp53,2 triliun.
“Masih on track dan tetap bertujuan untuk menjaga stabilitas anggaran,” kata Thomas.
Cucu Presiden Prabowo Subianto ini memastikan pembiayaan anggaran dipertimbangkan secara matang mengingat defisit APBN 2024 dan situasi likuiditas pemerintah.
“Secara keseluruhan, langkah pendanaan tersebut dilakukan untuk mendukung arah dan tujuan APBN, dimana pendanaan tahun 2024 dikelola secara terukur dan dapat diprediksi, dengan mempertimbangkan prospek defisit APBN dan likuiditas pemerintah serta memperhatikan dinamika pasar keuangan. “, katanya.
Tonton Juga Video: Prabowo Lantik 3 Wakil Menteri Keuangan Bersama Pak Mulyani, Thomas Ziwandono
(acd/acd)