Jakarta –
Pemerintah Kongo telah mengajukan tuntutan pidana terhadap perusahaan Perancis dan Belgia Apple, menuduh perusahaan tersebut menggunakan mineral dari zona perang untuk rantai pasokannya.
Apple membantah tuduhan tersebut dan menyatakan telah melarang pemasoknya menggunakan produk mineral dari Kongo atau Rwanda, seperti dilansir ANBALI NEWSINET dari Reuters, Rabu (18/12/2024).
Kongo dikenal sebagai penghasil utama banyak sumber daya mineral seperti timah, tantalum dan tungsten atau yang dikenal dengan mineral 3T. Ketiga bahan ini biasa digunakan pada komputer dan perangkat seluler.
Namun, menurut PBB dan banyak kelompok hak asasi manusia, banyak tambang tradisional di Kongo dikendalikan oleh kelompok bersenjata, dan kelompok bersenjata ini terlibat dalam pembunuhan warga sipil, penculikan massal, dan kejahatan lainnya.
Pengacara Kongo mengatakan Apple menggunakan mineral yang telah dijarah dari Kongo dan “dicuci” melalui rantai pasokan internasional. Hal inilah yang menjadi dasar tuntutan pidana Kongo terhadap Apple.
Dalam gugatannya, Apple disebut ikut menyumbangkan uang untuk kejahatan perang, “membuang” sumber daya mineral ilegal, menyimpan aset curian, dan ikut serta dalam aksi penipuan yang dilakukan masyarakat karena membuktikan bahwa rantai pasokan yang digunakan Apple tidak terlibat. dalam kejahatan. tindakan
Apple tentu tidak akan tinggal diam. Mereka mengeluarkan pernyataan publik yang menyangkal semua tuduhan. Mereka mengakui bahwa mereka tidak memproduksi langsung dari sumber daya mineral primer, bahwa mereka telah mengevaluasi pemasok dan mempublikasikan temuan mereka, serta pengelolaan keuangan untuk meningkatkan ketersediaan sumber daya mineral.
Dalam laporannya kepada Komisi Sekuritas dan Bursa, Apple mengatakan bahwa tidak ada pendiri atau pengolah produk pertambangan 3T dan emas dalam rantai pasokannya yang berpartisipasi dalam pendanaan atau keuntungan terhadap kelompok bersenjata di Kongo dan negara-negara sekitarnya.
“Meningkatnya konflik di kawasan tahun ini memaksa kami untuk meminta pemasok berhenti menggunakan timah, tantalum, tungsten, dan emas dalam pengecorannya dari DRC (Republik Demokratik Kongo-red) dan Rwanda,” tulis Apple dalam pernyataannya. .
“Kami mengambil langkah ini karena kami khawatir kontraktor independen atau proses sertifikasi perusahaan tidak akan dapat melakukan pekerjaan dengan baik yang memenuhi standar tinggi kami,” katanya.
Selain itu, Apple juga mengatakan bahwa sebagian besar bahan mineral 3T yang mereka gunakan berasal dari daur ulang. Saksikan video “Sekretaris Rosan Video Update Perjanjian Apple Bangun Pabrik di RI” (asj/asj)