41 Persen Pelancong Nggak Senang Ada yang Rebahkan Kursi Pesawat

Jakarta –

Masih terjadi perdebatan mengenai boleh atau tidaknya penumpang duduk di pesawat. Dalam survei terbaru, banyak wisatawan yang menolak hal tersebut.

Memindahkan kursi lebih jauh ke belakang dapat memberikan kenyamanan lebih. Namun hal ini bisa menjadi bencana bagi penumpang kursi belakang yang merasa kelebihan beban.

Hal ini bahkan berujung pada tawuran besar di penerbangan Cathay Pacific Airways pada September lalu, ketika seorang wanita menolak mengatur tempat duduknya agar pasangan di belakangnya bisa menonton layar TV. Akibatnya terjadi perkelahian hingga kursi pasangan tersebut ditendang dan diguncang.

Hingga saat ini, belum ada etika yang jelas mengenai reclining seat di pesawat. Ada yang berpendapat bahwa hal itu harus dilarang, terutama untuk penerbangan jarak pendek.

Sementara itu, survei baru yang dilakukan atas nama La-Z-Boy oleh The Harris Poll pada bulan Oktober menemukan bahwa 41 persen orang dewasa Amerika mendukung larangan duduk di penerbangan domestik.

Dari 2.051 responden survei, kelompok demografi yang paling banyak disepakati adalah mereka yang berusia di atas 65 tahun dan 18 hingga 34 tahun.

“Berbaring di pesawat adalah topik yang kontroversial. Kami tahu beberapa orang menyukai sudut kemiringan lima derajat yang mereka dapatkan pada ketinggian 35.000 kaki, namun cara hal tersebut mengganggu pergerakan orang lain dapat membingungkan dan tidak nyaman,” kata Christy Hoskins, CMO dari La – . Z-Boy, ke Amerika hari ini.

Salah satu traveler yang mendukung larangan tersebut adalah Brian Murphy. Dia adalah pakar perjalanan Hawaii berusia 43 tahun dari Riverside, California.

“Sejujurnya, masuk akal untuk melarang kursi yang dapat direbahkan pada penerbangan domestik,” ujarnya seraya menambahkan bahwa larangan tersebut akan menghilangkan ketidaknyamanan bagi orang di belakang Anda.

“Karena ruang sudah lebih sempit daripada ikan sarden dalam kaleng, siapa yang butuh alasan untuk panik di ketinggian 30.000 kaki?” kata Murphy.

Dia menjelaskan bahwa larangan tersebut menciptakan standar yang jelas dan dapat menghormati kenyamanan semua orang di dalam pesawat.

Sebaliknya, advokat perempuan Maria Opatz (32) juga mengatakan bahwa hal tersebut merupakan hak konsumen.

“Maksud saya? Anda membayar semua fungsi kursi tersebut, termasuk tombol sandarannya,” katanya.

“Jangan khawatir tentang menggunakannya,” tambahnya. Tonton video “VIDEO: Pesawat menabrak rumah yang terbakar di Argentina” (wkn/ddn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Slot Scatter Hitam Scatter Hitam Slot Server Thailand Server Thailand Slot Server Jepang Server Jepang Slot Scatter Hitam Slot qris dagelan4d
Back To Top