Trenggono Buka-bukaan soal Ekspor Pasir Laut

Jakarta –

Komite IV DPR RI mengajukan pertanyaan seputar ekspor pasir laut ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Hal ini menjadi pertanyaan karena proyek tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan serta keuntungan finansial yang besar.

Anggota Komisi IV DPR dari Partai Nasdem, Pak Arif Rahman, mempertanyakan upaya KKP menghindari konflik serupa yang mungkin terjadi terkait ekspor pasir laut. Sebab, mereka merasa ekspor pasir laut mempunyai manfaat ekonomi yang besar. Selain itu, ia menanyakan komitmen KKP dalam pencegahan korupsi dan oposisi terhadap imigrasi.

“Kadang kita bingung kalau ditanya lumpurnya di mana, penyidikannya bagaimana, KKP tidak boleh bilang begitu, kita sebagai mitra tidak tahu apa-apa tentang lumpur itu. Kami ingin peningkatan kerja sama dan energi. kata Pak Arif. dalam rapat kerja sama dengan KKP, di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (20/11/2024).

Kemudian, Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Adi Wiryatama mendesak KKP memastikan teknologi yang digunakan untuk menghilangkan sedimen di air ramah lingkungan. Ia juga mengingatkan, penambangan pasir di perairan Batam dan Karimun pada tahun 1978 hingga 2022 telah memperluas lahan Singapura.

“Selanjutnya kami meminta bukti bahwa teknologi penambangan laut tersebut ramah lingkungan. Apalagi, tambang pasir Batam dan Karimun sejak tahun 1978 lalu terhenti pada tahun 2022 telah menambah ribuan hektar laut di Singapura,” kata Adi. .

Anggota DPR RI dari Kelompok PKS Slamet meminta agar rencana tersebut berdampak pada nelayan. Sebab, ekspor pasir dinilai berbahaya bagi lingkungan.

“Kalau ekspor lintas batas, kita terutama dukung kenaikan PNBP, tapi ini cerita bagus dan paragrafnya. Saat ini, bagaimana kita bisa menyuarakan keprihatinan para pemerhati lingkungan dan nelayan? Ini pemberantasan kemiskinan lagi, bekerja dan “pemerintah jamin penggalian lumpur tidak ada dampaknya bagi nelayan,” jelas Slamet.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, semuanya ada lumpur, baik dari laut maupun darat. Hal inilah yang menciptakan terumbu karang dan lumut di dasar lautan.

“Kalau tertutup lumpur dan pasir akan rusak, kecuali untuk kepentingan nelayan yang tidak bisa berjalan, satu sisinya diperbaiki; Sisi lainnya akan dibersihkan oleh negara-negara di dunia yang menggunakan sedimentasi. Tujuan kesembuhan, jawab orang terkenal bernama Trenggono.

Ia menambahkan, masih banyak negara yang mengekspor produknya melalui jalur laut, seperti Australia Staley. Sebab, beberapa negara sudah meminta ekspor pasir laut.

“Jual, kalau ibu-ibu mau lihat hasil sedimentasi, negara mana yang tidak menjual pasir, saya mau tanya, nanti muncul kalau googling, Australia hanya ekspor, banyak. Tujuan pemulihan, jika tidak, hanyalah sebuah lelucon, bahkan dengan pendanaan pemerintah, tambah Trenggono.

Tonton juga videonya: Menteri Pembotolan Ungkap Alasan Dibukanya Kembali Ekspor Pasir

(kilo/kg)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top