2 Bulan Kerja Tanpa Deputi, Kemenko Pangan Rampungkan Aturan Pupuk Subsidi

Jakarta –

Menteri Koordinator Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hassan alias Zulhas resmi melantik delapan pejabat tingkat menengah atau Eselon I di Kementerian Koordinator Pangan. Berkat itu, Kementerian Koordinator yang dibentuk kurang dari dua bulan ini punya wakilnya sendiri.

“Sudah hampir dua bulan, sudah 20, dua hari dari dua bulan kita masih di kantor puncak (Graha Mandir), saya masih belum punya wakil, saya masih belum punya langkah karena saya belum punya. Belum punya. Pertama dilantik, saya baru dilantik,” kata Zulhas saat jumpa pers pelantikan Eselon I Kementerian Koordinator Pangan, Rabu (18/12/2024).

Meski saat ini baru menduduki peringkat pertama, Zulhas mengatakan pihaknya sudah beroperasi sejak terbentuknya Kementerian Koordinator Pangan melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 139 Tahun 2024 yang mengatur tentang penataan tugas dan fungsi kementerian negara di bidang pangan. merah dan. Kabinet Putih 2024-2029.

Misalnya, dalam dua bulan terakhir, Kementerian Koordinator Pangan telah merampungkan sejumlah peraturan, seperti peraturan presiden (perpres) tentang perimbangan komoditas dan perubahan peraturan pemerintah (PP) tentang pengelolaan pupuk dan irigasi bersubsidi.

“Kita kerja terus, Perpres Citra Komoditi sudah kita siapkan, Perpres Pengelolaan Pupuk Bersubsidi sudah selesai. Review PP Irigasi, Review Instruksi Presiden (Inpres) Irigasi. Sudah beberapa kali dilaksanakan,” dia menjelaskan.

“Inpres tentang perluasan pertanian, penetapan tujuh komoditas dalam neraca komoditas, revisi PP tentang mangrove, revisi peraturan presiden tentang perdagangan karbon, peraturan presiden dan menteri lingkungan hidup tentang perhutanan sosial,” lanjut Zulhas.

Masih belum cukup, kata Zulhas, Kementerian Koordinator baru yang dipimpinnya telah melaksanakan berbagai program optimalisasi puluhan ribu hektare tambak udang di Pulau Jawa dan beberapa pilot project pemberian pakan gratis (MBG).

“Benda memang penting, bangunan penting, tapi tidak menentukan. Kantornya mewah sekali, kalau malas tidak bisa bekerja, dan kita kurangi protokoler, kurangi upacara dan kurangi ngobrol, kinerja yang penting. ujar Zulhas.

“Jadi kawan-kawan wakilnya harus memenuhi keinginan atau tujuan atau misi swasembada pangan,” tegasnya. (fdl/fdl)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top