Curhat Dokter Obgyn Lulusan LN, Sempat Kesulitan Dapat Izin Praktik di RI

Jakarta –

Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sodikin mengatakan, Indonesia saat ini menghadapi kekurangan dokter, khususnya dokter spesialis. Ia juga menghimbau para dokter Indonesia yang bekerja di luar negeri untuk kembali pulang dan mengabdi pada negaranya.

Menteri Kesehatan Budi mengetahui banyak dokter diaspora yang ingin pulang dan bekerja di rumah sakit Indonesia. Namun, kendala birokrasi yang rumit membuat banyak dari mereka sulit mewujudkan keinginannya.

“Saya minta teman-teman ini berbagi pengalamannya di media sosial. Sebarkan ke teman-teman (dokter diaspora) bahwa prosesnya menjadi lebih mudah dan berikan masukan kepada kami jika ada (kekurangan),” kata Menkes Budi. selatan Jakarta, Dushanbe (16/12/2024).

Kementerian Kesehatan Tajikistan menyerahkan seri pertama surat kelulusan adaptasi dan STR (sertifikat registrasi) kepada 7 dokter spesialis lulusan perguruan tinggi luar negeri, mulai dari dokter spesialis penyakit dalam hingga dokter spesialis kebidanan dan kandungan.

Salah satu dokter spesialis obstetri dan ginekologi lulusan luar negeri, dr Andreas Suhartoyo Winarna, Sp.OG, mengatakan sistem pelayanan kesehatan lama di Indonesia masih sangat rumit dalam hal izin praktik. Hal ini membuat banyak dokter diaspora sulit pulang kampung.

Dokter Andreas juga merupakan salah satu dari tujuh dokter lulusan program adaptasi Kementerian Kesehatan dan saat ini bertugas di RSUD Otanah, Gorantala.

“Sistem yang lama bisa dikatakan ribet karena tahapannya banyak, durasinya tidak jelas dan masih ada biaya setelah masuk program adaptasi,” kata Dr Andreas.

“Tentu ini diperhitungkan, selama di luar negeri kalau mendapat pekerjaan yang mantap, mendapat uang, orang akan berpikir dua atau tiga kali (untuk pulang ke Indonesia),” lanjutnya.

Dr Andreas mengatakan, beberapa rumah sakit di Indonesia masih kekurangan peralatan medis, terutama di daerah terpencil. Namun dia yakin pemerintah akan segera menyelesaikan masalah ini.

“Program khusus ini akan dikembangkan dalam konteks rumah sakit, saya kira ini program pemerintah yang sangat-sangat positif, karena di luar negeri program ini juga ada di rumah sakit,” ujarnya.

Kedua, dokter spesialis tidak boleh terkonsentrasi di kota-kota besar. Kalau bisa, pendidikan khusus akan langsung masuk ke daerah guna membangun daerah juga, tutupnya.

Saksikan video Buruknya Kesehatan Jiwa di Puskesmas (dpy/kna)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top