PO Baru Meluncur di Ujung Tahun 2024, Mewah nan Elegan Pas buat Libur Nataru

Jakarta –

PO Sindoro Sejahtera Mulya (SSM) resmi membuka jalan. Menjadi perusahaan bus yang menyasar penumpang kelas menengah rute Jakarta-Ponorogo.

PO SSM akan menggantikan bus AKAP Sindoro Satria Mas pada jalur ini. Nama baru diberikan meski salah satu pemiliknya adalah pemilik Sindoro Satria Masi. Begini ceritanya.

Jadi singkatnya saya melakukan apa yang saya lakukan pada anak Ragili, Pak Sudiro, PO Sindoro Satria Mas. Nah, anak Ragili itu kebetulan adalah teman saya sejak saya masih remaja. Dua atau tiga tahun yang lalu kami sering bertengkar, kata Kurnia Lesani Adnan (Sani) yang juga CEO PO SAN kepada ANBALI NEWSTravel beberapa waktu lalu.

“Setelah sepakat bahwa keluarga lebih memilih wisata. Jadi PO Sindoro Satria Mas yang menjadi titik awal Pak Diro membangun pariwisata di tahun 90an ya 94 atau 95. Seiring berjalannya waktu, anaknya Ragil menelepon Dede Indra Permana, sering ngobrol dan berdiskusi dengan saya. seperti ini, kan?

Jadi salah satu keluarga pemilik PO Sindoro Satria Masi memiliki bus AKAP di jalur tersebut. Namun karena tidak fokus mengelolanya, ia akhirnya gulung tikar dan berganti nama.

“Nah, dia mencoba membuat divisi AKAP sekitar tahun 2006. Agar AKAP bisa berfungsi, kebetulan di tahun 2016 dia ada kegiatan lain yang harus lebih dia fokuskan,” kata Sani.

Di sana sini AKAP tidak terkontrol dengan baik. Oleh karena itu, apalagi Covid kemarin menambah dan menegaskan bahwa ini sulit. Itu saja. Dari situ, dalam diskusi dengan keluarga PO Sindoro Satria Masi, mereka sepakat AKAP ditutup, jelasnya.

Meski bus AKAP pada jalur tersebut sudah ditutup, namun putra pendiri PO, Sindoro Satria Masi, tetap ingin busnya kembali terbang ke sana. Karena dia tahu jalur ini bisa dimaksimalkan.

“Nah Mars Dede, ini karena dia merasa dialah yang membangun AKAP ini, dan ya, pembicaraannya terus-menerus. Akhirnya dia benar-benar berkata: Saya tahu potensinya. Tapi saya tidak bisa. Intens dan macam-macam bla bla -blaa dengan saya “Iya kita sepakat akan duduk bersama dan kita akan menjadi entitas baru bernama Sindoro Sejahtera Mulya,” ujarnya kepada Pavaj, 15/12/2024.

Sementara itu, PO SSM mengerahkan tiga unit bus dari arah timur dan tiga unit dari arah barat setiap harinya. Di sebelah timur, dua bus berangkat dari Ponorogo pada pagi dan sore hari, dan satu bus dari Ponorogo menggunakan kelas eksekutif pada pagi hari dan satu bus tidur pada sore hari.

“Lanjutkan di bawah Magetan suatu sore. Jakarta di Pulo Gebang, Priuk, Kalideres, Poris dan Kota Bumi. Dari barat satu berangkat dari Kotabum, dua-duanya berangkat dari Pori, itu saja,” ujarnya.

Mengapa dirilis pada akhir tahun? Apakah Anda menunggu bus tiba?

Sani mengatakan pihaknya sebenarnya menunggu keputusan keluarga PO Sindoro Satria Mas mengenai nasib divisi AKAP.

“Pada Juli lalu diputuskan AKAP akan ditutup setelah musim sibuk. Setelah surat resmi dari manajemen PO Sindoro Satria Masi menegaskan AKAP akan ditutup, Agustus kami akan pindah,” ujarnya.

“Sebenarnya unit ini awal bulan November sudah siap eksekutif ya, tapi baloknya Adiputro, padahal baloknya banyak, jadi baloknya agak antri. Bagian dalam baloknya agak ribet. Jadi kami menunggu dua balok,” kata Sani.

“Tanggal 7 Desember kita ambil dari Adiputro, bawa kembali ke Semarang penuh dengan BBM-KIR segala macam. Lalu tanggal 11 kemarin kita ucapkan terima kasih. Dan besok tanggal 15 kita berangkat ke timur dari Ponorogo, dimulai dari Jakarta. total enam unit, dua unit sleeper dan empat unit eksekutif, ujarnya. Apa saja tantangan PO baru menuju Mataramani?

“Mereka, yang pasti dengan investasi yang cukup untuk masuk ke pasar yang ada, bukan melawannya, kita perlu mencari posisi untuk mencari pasar di pasar yang ada,” ujarnya. “Lalu Sindoro Sejahtera Mulya (SSM) mana, menengah bawah atau atas? Saya ambil posisi SSM di tengah dan menengah atas. Ya karena ada tidurnya,” kata Sani.

Potensi dan hal kecil yang Sani ketahui dimaksimalkan dengan PO SSM ini. Ia ingin mengambil ceruk sementara yang tidak diambil pemain lain.

“Makanya saya mendirikan Ponorogo karena saya sangat memperhatikan Ponorogo. Ada beberapa PO di awal dan akhir Ponorogo yang tentang Ponorogo. PO lainnya adalah lintasannya,” ujarnya.

“Iya PO asli saja, kalau tidak salah Jaya ada satu, lalu Narendra ada dua. Nah, yang lain pendatang semua dan gerbong keretanya dari Kedir, modelnya dari Blitar, . model mobilnya dari Tulungagung,” ujarnya.

Yang kedua, yang terakhir saya lihat juga kenapa SSM ke daerah Tangerang. Jadi saya tidak mau gadis-gadis dari Cikarang, Bekas, Pulogebang, tapi mudah-mudahan pasarnya ada di sana, kata Sani.

“Belum seperti Pasar Rebo, saya tidak mau Lebak Bulus yang macam-macam. Jadi kita tidak mau masuk ke pasar yang sudah ada dengan PO yang sudah ada dan sudah cukup ramai,” imbuhnya.

“Nah, makanya kita coba berpihak pada pendapat saya, pengamatan saya yang banyak saya perhatikan, bahwa masih ada celah pada kategori pelayanan. Kategori pelayanan yang teman saya tidak tahu. tentang . . . kamu tahu, ke sanalah kita akan pergi, “kata Sani. . Saksikan video “Pelantikan Menhub BISKITA Trans Depok: Kita Harap 2 Jam 45 Menit” (msl/fem)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top