Jakarta –
Perdana Menteri Pravo Subianto menghadiri Forum Bisnis Indonesia-Brasil di Rio de Janeiro pada Minggu waktu setempat (17/11/2024). Di sana, ia buka-bukaan mengenai keinginan Indonesia untuk menjadi bagian dari blok ekonomi BRICS.
BRICS adalah singkatan dari Brazil, Russia, India, China dan South Africa, yang menyumbang seperlima perdagangan dunia. Kelompok ini awalnya hanya mencakup lima negara, namun BRICS kini telah berkembang pesat
“Saya kira Brazil adalah anggota utama BRICS. Dan tahukah Anda, saya sudah mengumumkan keinginan saya untuk menjadi anggota BRICS,” kata Pravo, diambil di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (18/11/2024).
Pravo mengumumkan dirinya dilantik sebagai Perdana Menteri pada Oktober 2024. Keesokan harinya, jabatan pimpinan Kabinet Indonesia Bersatu dibuka. “Saya mengutus Menlu ke Kazan untuk menghadiri pertemuan BRICS,” kata Pravo.
Selain itu, ia mengaku ingin membawa Indonesia masuk dalam BRICS sejak tahun 2014 saat ia mencalonkan diri sebagai presiden Indonesia. Namun, dia tidak mengumumkan tujuan tersebut saat menjabat.
“Jadi saya dilantik pada 20 Oktober, saya kirimkan menteri luar negeri pada 21 Oktober, dan kami ingin bergabung dengan BRICS. Saya kira BRICS akan menjadi hal baru yang sangat bermanfaat bagi perekonomian dunia,” ujarnya.
Sebagai informasi, beberapa waktu lalu akun resmi X @BRICSinfo, BRICS resmi mengumumkan pemekaran 13 negara menjadi federasi. Namun negara mitra tersebut belum menjadi anggota penuh. Salah satunya adalah Indonesia
Terkait hal tersebut, Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono mengatakan kerja sama Indonesia dengan BRICS merupakan demonstrasi yang bebas dan efektif kepada negara lain.
“Bergabungnya Indonesia dengan BRICS merupakan tanda politik luar negeri yang bebas dan aktif. Bukan berarti kita ikut kubu lain, tapi kita berpartisipasi aktif di semua forum.” (fdl/fdl)
