Jakarta –
Stroke merupakan keadaan darurat yang perlu segera ditangani. Penyakit ini merupakan serangan otak mendadak akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak.
Di antara sekian banyak jenis stroke yang ada, stroke infark atau stroke oklusif adalah yang paling umum terjadi. Penyakit ini disebabkan oleh adanya penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah di otak atau leher, sehingga aliran darah ke otak berkurang secara signifikan.
Oleh karena itu, penanganan yang tepat harus dilakukan segera setelah Stroke Infark terjadi untuk mencegah kerusakan otak lebih lanjut. Tim Dokter Spesialis Saraf Mayapada Hospital yang memiliki pengalaman luas dalam menangani berbagai jenis stroke akan memberikan informasi bagaimana cara menangani kasus Stroke Infark yang benar.
“Bila Anda melihat seseorang atau Anda sendiri mengalami gejala stroke, meskipun gejalanya datang dan pergi, perhatikan kapan gejalanya muncul dan sebaiknya Anda dibawa ke IGD untuk mendapatkan perawatan pada waktu emas, yaitu yang pertama. 4,5 jam setelah stroke,” jelas Neurology Fellow Neurointervention RS Mayapada Tangerang, dr. Ivan Kurnianto Prabowomukti, Sp.N, FINA dalam tulisan tertulisnya, Selasa (17/12/2024).
Pada masa emasnya, pengobatan standar emas untuk Stroke Infark adalah dengan pemberian obat yang disebut Terapi Trombolitik. Perawatan ini penting dalam meningkatkan aliran darah ke jaringan otak dan mencegah kerusakan otak lebih lanjut.
Ahli Saraf, Konsultan Neurointervensi dari RS Mayapada Bandung, Dr. MP Condrad Pasaribu, Sp.N (K) FINS menjelaskan cara penggunaan Terapi Trombolitik dan seberapa cepat pelepasannya pada masa emas.
“Terapi trombolitik pembuluh darah digunakan dengan menggunakan antikoagulan seperti Alteplase atau lainnya, melalui infus. Namun efektivitas obat menurun seiring dengan meningkatnya gejala sehingga sebaiknya diberikan sesegera mungkin pada periode emas,” jelas dr. Konrad.
Namun, Terapi Trombolitik, seperti prosedur medis lainnya, memiliki potensi risiko. Pada beberapa kasus, risiko pengobatan ini adalah pendarahan di otak (intraserebral). Oleh karena itu, diperlukan penanganan dari tim dokter yang terampil dan terlatih, serta dukungan fasilitas yang memadai dan peralatan medis darurat yang modern. Hal ini tidak akan terjadi jika Anda melakukan Terapi Trombolitik dengan cepat dan benar.
Mayapada Hospital menawarkan layanan darurat stroke kelas dunia yang didukung oleh tim dokter yang sangat terampil dan staf medis yang mampu menangani kasus darurat. Layanan ini memiliki fasilitas kesehatan yang lengkap dan terintegrasi seperti Laboratorium Kateterisasi (Cath Lab), serta fasilitas pencitraan seperti CT Scan dan MRI. Layanan Darurat Stroke ini tidak hanya terdapat di Tangerang dan Bandung, namun juga di seluruh wilayah Mayapada Hospital.
Mayapada Hospital siap 24 jam sehari menangani kasus stroke darurat dalam waktu emas (golden time) dengan menggunakan protokol internasional stroke Door to Needle dalam waktu kurang dari 60 menit.
Tidak hanya Terapi Trombolitik Lokal, Infark Stroke juga dapat ditangani dengan teknik Trombektomi. Ahli Saraf, Konsultan Neurointervensi dari RS Mayapada Kuningan, Dr. Ricky Gusanto Kurniawan, Sp.N(K), FINR akan menjelaskan lebih lanjut.
Proses trombektomi dilakukan dalam waktu 6-24 jam setelah gejala pertama stroke muncul. Prosedur ini dilakukan di Cath Lab dengan menggunakan kateter atau selang kecil yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah melalui paha dan melewati sumbatan. pembuluh darah di otak, tarik dan keluarkan “Langkah ini sangat berguna dalam kasus penyumbatan yang sangat besar,” ujarnya.
Pada saat yang sama, Dokter Spesialis Saraf, Konsultan Neurointervensi dari Mayapada Hospital Surabaya, Dr. Dedy Kurniawan, Sp.N (K), FINA mengatakan manfaat trombektomi dapat menurunkan risiko kecacatan jangka panjang akibat stroke.
“Trombektomi akan memberikan manfaat yang besar jika dilakukan sedini mungkin, terutama dalam mencegah dan mengurangi masalah kecacatan jangka panjang akibat stroke. Cara ini juga berguna sebagai pengobatan tambahan setelah terapi trombolitik, jika pasien tidak memenuhi syarat. kriteria Terapi Trombolitik,” tegas dr Dedy.
Prosedur trombolitik dan trombektomi yang termasuk dalam prosedur invasif minimal (sayatan minimal) dapat dilakukan di Rumah Sakit Darurat Stroke Mayapada. Dengan bantuan peralatan Cath Lab yang modern, layanan ini memfasilitasi diagnosis dan perawatan darurat stroke. Akses layanan Emergency Stroke juga dipermudah melalui panggilan darurat yang tersedia di aplikasi Mayapada Hospital MyCare atau di nomor 150990, sehingga pasien bisa segera mendapatkan pertolongan dari tim medis.
Mayapada Emergency Stroke Hospital merupakan bagian dari Tahir Neuroscience Center yang memberikan layanan komprehensif untuk kesehatan saraf, otak, dan tulang belakang. Layanan ini mencakup diagnosis awal, diagnosis, intervensi saraf dan bedah saraf, hingga rehabilitasi saraf. Selain itu, layanan ini mencakup berbagai prosedur lanjutan seperti Stimulasi Otak Dalam untuk pengobatan Parkinson, bedah invasif minimal untuk masalah tulang belakang, bedah kepala dan tulang belakang.
Mengakses layanan Tahir Neuroscience Center Mayapada Hospital juga dapat dilakukan melalui MyCare, seperti penjadwalan konsultasi langsung atau online (Telekonsultasi) dan pemesanan layanan Medical Check Up (MCU). Untuk tips dan layanan kesehatan yang ditawarkan di Mayapada Hospital, Anda dapat mencarinya di MyCare pada bagian Artikel dan Tips Kesehatan.
Lalu, ada fitur Personal Health yang terintegrasi dengan Health Access dan Google Fit untuk melacak jumlah langkah yang dilakukan, jumlah kalori yang terbakar, detak jantung, dan indeks massa tubuh (BMI). Aplikasi MyCare dapat diunduh melalui Google Play Store atau App Store. Mereka yang pertama kali mendaftar di MyCare bisa mendapatkan poin reward berupa diskon biaya layanan. (leher/bahu)