Manchester –
Perjuangan Benjamin Mendy untuk mendapatkan haknya di Manchester City membuahkan hasil. Minimnya gaji para bek Prancis itu konon harus dibayar oleh warga.
Tahun ini, Mendy menghadapi sidang pengadilan ketenagakerjaan. Pemain berusia 30 tahun itu telah meminta haknya, yang ditangguhkan City dari tahun 2021 hingga 2023, atas perannya dalam pemerkosaan tersebut.
Dalam persidangan, Mendy mengaku dianiaya City. Pasalnya, pemain lain juga disebut-sebut pernah melakukan “pranks” terkait pesta dan wanita.
Utang City kepada Mendy disebut lebih dari 11 juta atau sekitar 224 miliar. Mendy menyebut Citi melanggar kontrak awal.
City berjanji akan membayar sisa gaji Mendy jika dia dibebaskan. Mendy kini telah dibebaskan dari segala kesalahannya, namun City tetap tidak bersalah.
Setelah melalui persidangan yang panjang, Mendy akhirnya memenangkan kasusnya di City. Dalam pidatonya, Hakim Joanne Dunlop dari Pengadilan Mahkota mengatakan Kota harus membayar utangnya, meskipun jumlahnya tidak sama seperti sebelumnya.
Manchester City tidak menerima perintah pengadilan yang mendukung Mendy. Bek berusia 30 tahun itu senang bisa mengamankan haknya.
“Setelah tiga tahun menunggu sisa gaji saya, saya senang dengan keputusan hakim dan saya senang klub segera membayar sisa utang tersebut, termasuk pembayaran lain sesuai kontrak,” kata sang manajer.
Benjamin Mendy meninggalkan Man City dua tahun lalu setelah bergabung dengan AS Monaco pada 2017. Mendy saat ini bermain untuk klub Ligue 2 Lorient. (MRP/Mentah)