Jakarta –
Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada kisaran 4,8-5,6%. Kami percaya bahwa pertumbuhan ini dapat dicapai bahkan di tengah ketidakpastian dan gejolak global yang terus berlanjut.
Menanggapi hal tersebut, Perdana Menteri Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan target pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan sebesar 5,2% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. Meski demikian, pemerintah berharap peningkatan pertumbuhan ekonomi tetap terpacu setiap tahunnya.
“Rencananya tahun depan di APBN sekitar 5,2% ya? Tapi setelah itu kita dorong lebih tinggi lagi pada 2026-2027,” kata Airlangnggak Bank Indonesia di Jakarta Pusat, Sabtu (30/11/). 2024).
Di saat yang sama, pemerintah masih menunggu hasil kebijakan Donald Trump sebagai presiden baru Amerika Serikat (AS). Selain itu, Indonesia belum berhak mendapatkan keringanan pajak melalui Generalized Program of Preferences (GSP), yaitu program perdagangan Amerika yang memberikan perlakuan khusus terhadap produk yang dikirim ke negara tersebut.
“GSP sudah kita negosiasikan di Jilid 1, namun belum kita publikasikan di Kongres atau Senat, sehingga sampai saat ini produk Indonesia untuk Amerika Serikat masih dikenakan tarif,” jelasnya.
Pemerintah juga akan mendorong Indonesia untuk menerima GSP karena Indonesia dan Amerika merupakan mitra strategis. Saat ini, Indonesia masih berupaya untuk bergabung dengan Organization for Economic Co-operation and Development (OECD).
“Tentu kita berharap keadaan Indonesia menjadi lebih baik, juga tentunya kita berharap adanya peluang investasi langsung dari Tiongkok ke Indonesia,” ujarnya.
Hal serupa disampaikan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara saat ditemui di tempat yang sama mengenai tujuan perekonomian Indonesia tahun 2025 yang ditetapkan dalam APBN 2025. Namun, kita tahu bahwa banyak aspek yang perlu dikelola dan ditingkatkan untuk melindungi perekonomian Indonesia di masa depan.
“Kami melihat aktivitas ekonomi akan meningkat pada tahun 2024. Tentu ada poin-poin yang harus kita waspadai, perlu kita tingkatkan, investasi akan bagus meski kita tumbuh,” tutupnya.