Aneh tapi Nyata! Pasien Bisa Terima ‘Transfer’ Kepribadian Pasca Transplantasi Organ

Jakarta –

Sebuah fenomena mengejutkan telah dilaporkan dari penerima transplantasi jantung. Beberapa dari mereka percaya bahwa mereka bisa mendapatkan ‘transplantasi’ pribadi dari donor jantung. Ini juga mencakup perasaan, keinginan dan pikiran.

Fenomena perpindahan pribadi dari donor ke pasien transplantasi ini sebenarnya juga dialami pada transplantasi lainnya. Namun berdasarkan analisis tahun 2024, fenomena ini lebih sering terjadi pada transplantasi jantung.

Pasien melaporkan perubahan preferensi terhadap segala hal mulai dari seni, musik, hingga hasrat seksual. Beberapa dari perubahan ini mencerminkan preferensi donor dan yang lainnya mencerminkan karakteristik yang tidak biasa.

Seorang pasien dilaporkan tiba-tiba mengalami syok setelah menerima jantung dari pendonor yang tenggelam.

“Bukti yang muncul menunjukkan bahwa transplantasi jantung melibatkan transfer ciri-ciri kepribadian dan ingatan donor kepada penerima, menantang gagasan tradisional tentang ingatan dan identitas,” kata tim peneliti Sabtu (14/12/2024) di IFL Science.

Selain itu, jaringan saraf jantung dan komunikasi dua arah dengan otak mendukung gagasan adanya hubungan jantung-otak dalam memori dan kepribadian, lanjutnya.

Para peneliti memiliki beberapa teori tentang mengapa jantung mampu berkomunikasi dengan otak, dan salah satunya adalah teori memori seluler. Teori ini menjelaskan bahwa sel-sel tubuh, termasuk sel jantung, dapat menyimpan sejumlah ingatan meskipun bukan bagian dari sistem saraf pusat.

Beberapa teori lain yang menjelaskan fenomena ini adalah interaksi dinamis dan konsep ‘otak mini’. Konsep interaksi gaya terjadi ketika jantung yang ditransplantasikan menghasilkan medan listrik kuat yang mempengaruhi tubuh secara keseluruhan.

Mengenai ‘otak kecil’, teori ini menyatakan bahwa jaringan saraf jantung yang kompleks memainkan peran yang lebih besar dalam respons jantung dibandingkan yang diperkirakan sebelumnya. Jaringan saraf ini diduga berkomunikasi dengan otak melalui penyimpanan memori.

Sejauh ini, peneliti belum yakin dengan hubungan tersebut. Ada banyak jenisnya dan diperlukan analisis mendalam untuk mengungkap misteri misterius ini.

“Penelitian interdisipliner yang lebih banyak diperlukan untuk mengungkap kompleksitas transfer memori, neuroplastisitas, dan integrasi organ, sehingga menyoroti aspek yang lebih luas dari transfer organ, ilmu saraf, dan identitas manusia,” tegasnya. Video “Video: Deteksi Dini Kelainan Jantung Bawaan” (avk/suc)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top