Jakarta –
Budiman Sudjatmiko bercerita tentang nasib proyek Bukit Algoritma yang ia tangani saat menjabat Direktur Badan Penanggulangan Kemiskinan. Budiman sebelumnya merupakan salah satu pionir pembangunan Bukit Algoritam di Cikidang, Sukabumi, Jawa Barat, yang digadang-gadang menjadi Silicon Valley-nya Indonesia.
Pada tahun 2021, proyek ini didirikan, ketika Budiman menjadi direktur eksekutif Kiniku Bintang Raya KSO sebagai pemilik proyek.
Kini setelah resmi dilantik sebagai Kepala Badan Penanggulangan Kemiskinan, Budiman mengatakan proyek tersebut akan terus berjalan meski ia tak bertugas. Dia mengatakan, proyek tersebut dikerjakan oleh perusahaan swasta, namun dia tidak bertanggung jawab sampai saat ini.
“Kalau swasta, sayangnya saya tidak setiap hari ke sana, saya yang urus yayasannya saja,” singkat Budiman saat ditanya nasib Bukit Algoritma di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (10/1). 22/2024).
Kemudian Budiman mengalihkan pembahasan pada tiga faktor penyebab kemiskinan, yaitu kurangnya pendapatan, kurangnya akses, dan kurangnya aset. Menurutnya, proyek Algorithm Hill berkaitan dengan pengentasan kemiskinan.
“Tetapi bagian itu ada hubungannya dengan kemiskinan, yang sebenarnya kita maksudkan tiga kali lipat, yaitu kurangnya pendapatan, kurangnya akses, dan kurangnya kekayaan,” lanjut Budiman.
Ia menjelaskan, kurangnya pendapatan bisa muncul karena pendapatan seseorang tidak jelas. Kemudian terjadi kekurangan kekayaan karena pendapatan tidak mampu membeli kekayaan. Kemudian kurangnya akses muncul karena kurangnya pendapatan, baik karena kurangnya pendidikan, kesehatan atau lainnya.
Ia menegaskan, pengentasan kemiskinan bukan sekadar memberikan solusi jangka pendek berupa bantuan sosial. Namun hal ini harus disikapi dan dihentikan dengan memberdayakan masyarakat yang berada di garis kemiskinan.
Oleh karena itu, mengentaskan kemiskinan bukan sekedar mengobati gejalanya, bukan mengatasinya, tapi menguranginya, kata Budiman.
Simak videonya: Budiman jelaskan peran Badan Percepatan Penanggulangan Kemiskinan
(sesuatu)
