Luhut Sebut Belanja Negara di e-Katalog Rp 50 T, Pangkas 40% Biaya Operasional

Jakarta –

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DN) Luhut Binsar Panjit mengungkapkan belanja masyarakat melalui sistem digital pada e-katalog telah mencapai Rp50 triliun pada Desember 2024. Inovasi ini diklaim mampu menekan biaya operasional hingga 40%

Pada Desember 2024, digitalisasi belanja pemerintah melalui e-Catalog telah menghasilkan penghematan pemerintah hingga Rp50 triliun dari berbagai sektor dan menurunkan biaya operasional hingga 40%, kata Luhut saat peluncuran e-Catalog. . Versi 6.0 pada Selasa (12/10/2024) di Istana Negara Jakarta

Luhut mengatakan transformasi digital tidak hanya menjadi tren global, namun sudah menjadi kebutuhan mendesak bagi pemerintah untuk menciptakan manajemen yang lebih efisien, transparan, dan akuntabel dalam hal pengadaan barang dan jasa. Digitalisasi nampaknya mempunyai potensi besar untuk memberikan dampak nyata saat ini dan di masa depan

“Dengan mengembangkan versi 6.0, kami akan meningkatkan akuntabilitas dan transparansi seluruh pelayanan pemerintah, di mana seluruh proses transaksi mulai dari pemesanan kontrak hingga pengiriman barang akan terintegrasi dalam satu platform,” jelas Luhuts.

Selain itu, e-Catalog versi 6.0 diyakini akan memudahkan tim dalam melakukan pembayaran dan melaporkan pajak atas pembelian barang dan jasa.

Luhuts menjelaskan penerapan e-Katalog versi 6.0 setidaknya memberikan lima dampak positif, yaitu:

1. Penghematan biaya dengan mengurangi volume pembelian sebesar 20-30% Efisiensi waktu suatu proses yang sebelumnya memakan waktu berbulan-bulan kini dapat dipercepat menjadi beberapa minggu berkat diperkenalkannya sistem digital. Transparansi dan akuntabilitas yang diberikan oleh sistem seperti e-Katalog memastikan penetapan harga yang transparan dan kompetitif sekaligus mengurangi campur tangan manusia dalam proses pengadaan. Hal ini disebut dapat mengurangi perilaku korupsi Meningkatnya partisipasi penyedia jasa dengan sistem online kini semakin memudahkan partisipasi dalam penyediaan barang dan jasa tanpa harus bersusah payah birokrasi yang rumit. Optimalkan anggaran menggunakan analisis data dalam sistem digital (bantuan/rd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top