Jakarta –
Menteri Keuangan Sri Mulyani tak mau berkomentar banyak saat ditanya wartawan soal pembentukan Departemen Pendapatan Negara. Termasuk soal Anggito Abimanyu, wakilnya di Kementerian Keuangan, yang ingin diangkat menjadi Menteri Negara.
Saat dihubungi di Istana Kepresidenan Jakarta Pusat, Sri Mulyani tersenyum tanpa banyak bicara kepada wartawan saat ditanya soal isu tersebut.
“Akan ada juru bicara lain kali.
Ketika ditanya apakah dia menyukainya, dia tidak mengatakan apa-apa. Sri Mulyani dikabarkan menolak rencana pembentukan kementerian atau departemen pendapatan negara yang sudah ada sejak pemilu 2024.
Dalam pertemuan di tempat yang sama, Anggito Abimanyu yang disebut-sebut menjabat Kepala Kementerian Pendapatan Negara menolak berkomentar.
Ketika wartawan mendekatinya, dia menolak berbicara. Telapak tangannya terangkat saat dia menggelengkan kepalanya. “Tidak,” katanya singkat.
Sebelumnya, CEO Arsari Group sekaligus saudara laki-laki Prabowo Hashim S Djojohadikusumo mengatakan akan ada Kementerian Pendapatan Negara. Pembentukan kementerian baru bertujuan untuk mendongkrak pendapatan negara.
Hashim mengatakan, posisi Menteri Pendapatan Negara akan dijabat oleh Anggito Abimanyu yang saat ini menjabat Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) III. Kementerian akan mempunyai kewenangan untuk memperbaiki sistem perpajakan dan perpajakan serta mengatasi defisit anggaran.
“Modal dari perbaikan sistem perpajakan Sistem perpajakan kita sudah banyak program yang harus dimulai dan mulai menutup-nutupi pesawat. Ini akan dilakukan oleh Anggito Abimanyu, Menteri Negara yang baru.” Acara Musyawarah Nasional Kadin 2024 di Hotel Mulia Jakarta pada Minggu (1/12/2024).
Hashim mengatakan, jabatan Anggito sebagai Wakil Menteri Keuangan hanya bersifat sementara dan akan diangkat menjadi Menteri Pendapatan. Dia mengatakan, kementerian juga akan mengelola pendapatan negara, termasuk royalti dari sektor pertambangan. (Cerita / Kunci)