Jakarta –
Santorini di Yunani memiliki pantai dan pemandangan yang indah. Namun karena pariwisata yang berlebihan, kota ini seperti taman hiburan.
Musim liburan akhir tahun sudah hampir tiba. Yunani merupakan salah satu negara dengan banyak wilayah yang digandrungi wisatawan dunia.
Michael Donovan, pakar perjalanan dan pendiri staynewengland.com, memperingatkan wisatawan tentang bahaya mengunjungi destinasi liburan favorit Eropa saat musim puncak.
“Eropa adalah tempat yang menakjubkan, namun pariwisata yang berlebihan merupakan masalah nyata di beberapa tempat, terutama Santorini, Mykonos, dan Venesia,” kata Donovan, seperti dikutip The Mirror, Kamis (31/10/2024).
Tempat-tempat ini sangat indah dan kaya akan sejarah. Namun saat musim turis, kondisinya sangat berbeda. Lagipula, tempat-tempat wisata, khususnya tempat berburu matahari terbenam, ibarat tempat berkumpulnya warga dunia. Namun, infrastruktur pulau ini tidak memadai untuk menampung wisatawan dalam jumlah besar.
Hal tersebut mewakili efek terlalu banyaknya wisatawan yang memadati destinasi tersebut, sehingga destinasi yang semula sejuk dan simbolis menjadi seperti taman hiburan biasa.
“Tempat ini lebih terasa seperti taman hiburan daripada pengalaman asli Yunani.” “Dengan 3,4 juta wisatawan tahun lalu, keindahan tradisional Santorini terancam,” katanya.
Meningkatnya jumlah pengunjung menyebabkan harga sewa akomodasi menjadi lebih tinggi dan hal ini tercermin pada APBD. Walikota Nikos Zorzos menyadari adanya kebutuhan mendesak untuk menyelesaikan masalah ini dan menyerukan pembatasan jumlah wisatawan, terutama di kapal pesiar.
Untuk mengurangi tekanan terhadap sumber daya, ia juga mengusulkan pengurangan kedatangan perahu harian dari 17.000 pengunjung menjadi 8.000 pengunjung pada musim panas ini.
“Adalah kepentingan terbaik negara kita untuk membangun perbatasan yang memprioritaskan pelestarian pesona pulau ini dibandingkan pertumbuhan pariwisata yang merajalela,” kata Zorzos.
Beberapa pengusaha lokal berpendapat bahwa, meskipun ada tantangan, kehadiran wisatawan sangat penting bagi kelangsungan hidup pulau tersebut.
Alexandros Pelecanos, wakil ketua kelompok pedagang, mengatakan para pedagang di sana merasakan dilema yang serius. Sebab, di satu sisi banyaknya wisatawan berdampak positif terhadap perekonomian perdagangan, dan di sisi lain tidak adanya ketenangan akibat banyaknya wisatawan.
“Apakah kita menginginkan uang atau tidak?” Apakah kita menginginkan pekerjaan dan penghasilan atau tidak? Kita tidak bisa mengharapkan perdamaian sementara kita masih menghasilkan uang,” katanya.
Namun, meski menghadapi berbagai tantangan, pengunjung Santorini seperti Maria Tavares dari Amerika Serikat tetap menganggap Santorini sangat menawan.
“Itu adalah impian saya sejak SMA,” kata Tavares.
Jika wisatawan lebih menyukai keramaian, cobalah wilayah Peloponnese di Yunani. Kawasan ini sama indahnya dengan Santorini, namun lebih tenang dan memiliki suasana otentik. Saksikan video “Video: Bali Masuk Daftar Wajib Dikunjungi Tahun 2025” (upd/fem)