Donald Trump Sebut ‘Woke Culture’ Omong Kosong, Elon Musk Sepakat

Jakarta –

Presiden terpilih AS Donald Trump mengatakan ‘budaya terbangun’ adalah ‘bodoh’. Bahkan Elon Musk mengamini perkataan presiden Amerika Serikat ke-47 itu.

Menurut India Times, Rabu (25/12/2024), istilah “terbangun” di negara-negara Barat sedang menjadi sorotan. Istilah ini pertama kali muncul di Amerika Serikat pada tahun 1940-an dari kata “woke” dan digunakan untuk menggambarkan seseorang yang sadar akan isu ketidakadilan sosial, khususnya rasisme.

Dalam penggunaan aslinya, istilah ini berarti kesadaran akan diskriminasi spesifik dan kerugian sistemik yang dialami oleh orang Amerika keturunan Afrika. Namun belakangan, istilah tersebut telah diadopsi sebagai slogan untuk berbagai gerakan sosial, termasuk isu LGBTQ, feminisme, imigrasi, perubahan iklim, dan komunitas marginal.

Saat berpidato di AmericaFest di Phoenix, Arizona, Trump menyampaikan pandangannya tentang budaya “terbangun”.

“Woke harus dihentikan. Woke menghancurkan negara kita. Woke itu bodoh,” kata Trump, merujuk pada penggantian nama pangkalan militer AS. Ia berjanji akan membatalkan perubahan tersebut, termasuk mengembalikan nama asli Fort Bragg di North Carolina, yang kini menjadi Fort Liberty.

Video Trump berbicara seperti ini dimasukkan kembali oleh pimpinan SpaceX.

“YA!” Musk menulis singkat.

Selain itu, Trump juga berjanji untuk mengakhiri “kegilaan transgender” di sekolah-sekolah Amerika.

“Saya akan mengeluarkan perintah eksekutif untuk mengakhiri mutilasi seksual terhadap anak-anak, untuk mengeluarkan orang-orang transgender dari militer dan dari sekolah dasar, menengah dan tinggi kita,” katanya.

Dia juga berjanji untuk “menjauhkan laki-laki dari olahraga perempuan,” dan menambahkan bahwa kebijakan resmi pemerintah AS pada akhirnya hanya akan mengakui dua jenis kelamin. Elon Musk dan Budaya Bangun

Terkait budaya kebangkitan, Elon Musk sudah berkali-kali membahas masalah ini. Apalagi saat salah satu anaknya, Vivian Wilson, memutuskan menjadi transgender.

Dia menanggapi salah satu komentar Pengguna X di berita New York Post yang menyebut Vivian sebagai putri Musk.

“Laki-laki maksudnya. Laki-laki,” sahut warganet.

“Virus pikiran cerdas membunuh anak saya,” kata miliarder itu.

Vivian Wilson adalah satu dari enam anak yang dimiliki Musk dengan istri pertamanya, Justine Wilson. Ayah miliardernya berulang kali menyalahkan “virus pikiran cerdas” atas keputusan Vivian dan mengatakan dia tidak lagi mendampinginya.

Vivian secara resmi mengubah namanya dari “Xavier Alexander Musk” menjadi Vivian Wilson pada tahun 2022. Ia juga enggan terikat dengan ayahnya, yang menurutnya memiliki sifat lalai dan narsis. Tonton video Trump: Elon Musk tidak akan pernah menjadi presiden Amerika Serikat (ask/hps)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top