Pengertian Window Dressing, Tujuan, dan Dampaknya

Jakarta –

Window dressing adalah tindakan manajer investasi yang membeli atau menjual saham untuk meningkatkan kinerja portofolio sebelum melaporkannya kepada klien. Sederhananya, window dressing merupakan langkah strategis manajer investasi untuk memaksimalkan portofolionya.

Dikutip laman ANBALI NEWSFinance dan CNBC Indonesia, window dressing ramai diperbincangkan dan menjadi tren di penghujung tahun. Mendekati waktu penutupan buku, dengan dana yang lebih banyak, manajer investasi ingin bermanuver untuk meningkatkan kinerjanya.

Window dressing dilakukan pada akhir tahun, tujuannya agar portofolio mereka terlihat bagus setelah tahun berakhir. Baca di bawah ini untuk penjelasan lengkap beserta tujuan dan kemungkinan efek sampingnya

Perusahaan atau manajer keuangan melakukan window dressing untuk memperbaiki tampilan laporan keuangan atau portofolio investasinya. Pada akhir periode, laporan tersebut harus lebih menarik atau bermanfaat bagi pemangku kepentingan seperti investor, kreditor, atau pemegang saham.

Perusahaan atau manajer keuangan ‘memalsukan’ laporan keuangan atau kinerja investasinya agar terlihat lebih baik dari yang sebenarnya. Tujuannya adalah untuk menarik perhatian investor, pemegang saham atau kreditor.

Laman Investopedia menjelaskan, perusahaan pengelola investasi sibuk saat window dressing. Mereka menjual saham-saham buruk dan membeli saham-saham yang sedang naik daun.

Sementara itu, perusahaan seringkali menerapkan window dressing akhir tahun dengan caranya sendiri. Misalnya dengan menunda pembayaran atau mencari cara untuk mencatat pendapatan lebih awal

Ada beberapa tujuan ketika perusahaan memasang penutup jendela. Laman Program Studi Akuntansi Binus University menyebutkan salah satunya adalah meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan. Penjelasannya sebagai berikut : 1. Memperbaiki gambaran perekonomian

Membuat laporan keuangan atau portofolio terlihat lebih baik dari yang sebenarnya, terutama sebelum dilakukan audit atau presentasi kepada pemegang saham. Window dressing meningkatkan posisi likuiditas bisnis untuk menunjukkan profitabilitas dan hasil yang konsisten bagi perusahaan. Oleh karena itu, laporan tersebut dipoles seolah-olah hasil keuangan yang ditargetkan telah tercapai dan laba atas investasinya baik.2. Menarik investor

Memberikan kesan kinerja perusahaan atau reksa dana yang kuat dan menguntungkan sehingga dapat menarik lebih banyak investasi. Pemegang saham dan calon pemegang saham mungkin tertarik untuk berinvestasi di perusahaan jika prospek keuangannya bagus. Jadi, window dressing untuk mencari uang dari investor atau mendapatkan pinjaman. Meningkatkan kepercayaan diri pasangan

Menciptakan persepsi positif terhadap stabilitas atau pertumbuhan perusahaan di mata kreditur, investor atau regulator. Ketika suatu perusahaan berkinerja baik, harga sahamnya naik.

Terkadang, window dressing dilakukan untuk menutupi keputusan manajemen yang buruk, keadaan bisnis di ambang kebangkrutan. Meningkatkan tunjangan karyawan

Laporan disempurnakan seiring dengan tercapainya hasil keuangan yang ditargetkan dan laba atas investasi yang baik. Hal ini mungkin berdampak pada peningkatan bonus kinerja tim manajemen berdasarkan keuntungan yang lebih tinggi

Bulan ini, investor sangat antusias dengan tradisi window dressing yang sibuk untuk menutup pembukuan. Sebab, pada triwulan terakhir atau triwulan IV-2024, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan realisasi pertumbuhan ekonomi triwulan III 2024 sebesar 4,95% per tahun (year over year/yoy) dibandingkan triwulan lalu. seperempat. Mampu tumbuh sebesar 5,05% (yoy).

Window dressing biasanya dilakukan pada bulan Desember, sehingga dapat dikatakan kinerja bulan sebelumnya diharapkan dapat meningkatkan kinerja portofolio pada tahun berikutnya. Ada istilah ‘January effect’ ketika kondisi makroekonomi juga lebih mendukung.

Window dressing dapat dilakukan sepanjang peraturan hukum dan prinsip akuntansi yang berlaku dipatuhi. Namun jika window dressing dilakukan dengan cara yang manipulatif atau menyesatkan, maka hal tersebut tidak diperbolehkan dan dianggap tidak etis atau melanggar hukum.

Hiasan jendela boleh saja asalkan mengikuti aturan dan transparan. Jika tidak, reputasi perusahaan atau manajer investasi di mata masyarakat dan investor bisa rusak.

Nah itulah penjelasan mengenai window dressing. Semoga kamu mengerti, oke!

Tonton juga videonya: Lebih banyak peluang investasi menjelang akhir tahun!

(au/fds)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top