Hadiri Sidang IMO, Kemenhub Bahas Hal Ini

Jakarta –

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tetap berkomitmen meningkatkan kemampuan di bidang pengelolaan pelabuhan dan transportasi. termasuk hukum maritim internasional. Hal ini terlihat dari keikutsertaannya dalam pertemuan Dewan IMO ke-133 yang baru-baru ini diselenggarakan di Kantor Pusat IMO di London, Inggris.

Eko Suyatno, Wakil Direktur Pencarian dan Pertolongan dan Kesiapsiagaan (Deops) Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas), mengatakan keikutsertaan Indonesia dalam sidang tersebut mencerminkan perannya sebagai Anggota Dewan IMO 2024-2025 co-sponsor Dokumen C 133 / 3/5, khususnya tentang proxy voting. atau mendelegasikan wewenang pemungutan suara kepada wakil pemilih pertama. karena Indonesia tidak mengizinkan pemungutan suara proksi.

Dia menjelaskan bahwa Indonesia percaya bahwa pemungutan suara proksi dapat melemahkan tanggung jawab dan partisipasi individu anggota dewan dalam pengambilan keputusan penting. Indonesia juga menyatakan dukungannya terhadap usulan Sekretariat IMO dan merekomendasikan agar Dewan menyetujui pemutakhiran kebijakan manajemen risiko dan pernyataan risiko. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja IMO dan tidak merugikan kepentingan Indonesia.

Sementara itu, manajemen risiko merupakan salah satu isu dalam lingkup audit kinerja IMO, yang mungkin terkait dengan status BPK RI yang saat ini menjadi auditor eksternal IMO. Oleh karena itu, Indonesia Express sangat penting persetujuan dalam proses ini.

“Pada kesempatan yang luar biasa ini, kami mengucapkan terima kasih kepada World Maritime University (WMU) dan International Maritime Law Institute (IMLI) yang telah memberikan kesempatan kepada perwakilan Indonesia untuk belajar di WMU dan IMLI untuk mengembangkan kemampuannya. Keterampilan manajemen pelabuhan dan pelayaran serta hukum maritim internasional. “Selama ini lulusan kedua institusi ini telah memberikan kontribusi penting bagi pembangunan sektor maritim Indonesia,” kata Eko dalam keterangannya, Jumat (22/11/2024).

Agenda Anggaran dan Moneter juga merupakan peluang bagi Indonesia untuk melakukan intervensi dalam meningkatkan peluang negara-negara anggota untuk mendapatkan manfaat dari proyek-proyek yang direncanakan dalam bentuk kerja sama teknis. Apalagi di tengah kondisi perekonomian negara yang belum stabil akibat banyaknya permasalahan di banyak negara dan wilayah.

Ia juga menyampaikan bahwa Indonesia mengucapkan terima kasih kepada Sekretaris IMO atas laporan komprehensif mengenai Program Inspeksi Anggota IMO (IMSAS) dan fleksibilitasnya dalam menjadwal ulang inspeksi tertentu. termasuk di Indonesia Rencananya akan diterapkan pada Juni 2025.

Terkait konflik Laut Merah dan Laut Hitam yang berdampak pada kapal-kapal yang melintasi kawasan tersebut, Indonesia memiliki pandangan yang sama dengan delegasi lainnya. yang perlu diperbaiki Apalagi konflik-konflik yang masih muncul di titik merah. laut dan Laut Hitam saat ini,” jelas Eko.

Selain itu, Indonesia juga melakukan pertemuan bilateral dengan banyak negara, seperti pertemuan dengan Malaysia. Pertemuan dengan Australia Pertemuan dengan Glofouling Partnership Project dan dukungan Coffee Break

“Dalam pertemuan bilateral dengan Malaysia, kami membahas rencana pembukaan jalur Ro-Ro Dumai-Melaka, pendanaan dari pemerintah Malaysia untuk mencapai kesepakatan mengenai undang-undang dan peraturan lalu lintas untuk kapal lintas batas. dan potensi jalur RoRo di Batam-Johor,” tambah Eko.

Sementara itu, dalam pertemuan dengan Australia Indonesia menyampaikan bahwa Indonesia dan Australia memiliki hubungan ekonomi yang erat dan berkembang. Hal ini didukung oleh Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA).

“Kami mendukung kerja sama ini jika melihat potensi satu jalur pelayaran langsung. Kami yakin Indonesia dapat memasok kebutuhan Australia dalam bidang pangan, pertanian, furnitur, perumahan, dan lain-lain. dan kami menyambut baik investasi Australia di sektor kelautan,” tambah Eko.

Tonton juga videonya: Agen Khusus Raffi Ahmad akan bertemu Kementerian Pariwisata dan Perhubungan besok.

(kilo/kilo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top