Jakarta –
Menteri Ekonomi Kreatif Tuku Rifki Harsia menjabarkan program-program yang disiapkan menyambut tahun 2025. Rencana aksi ini dibagi menjadi 4 klaster
“Desain klaster penting pengembangan ekonomi kreatif dalam empat klaster, klaster integrasi internal kementerian baru, klaster program penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kapasitas pelaku ekonomi kreatif, serta klaster 4 ekonomi kreatif sebagai mesin pertumbuhan baru, Jumat (20/12/2024). ) Konferensi Pers Akhir Tahun 2024 di Gedung Sapta Pesona, Jakarta (JPAT) kata Rifqi.
Pada Klaster 1, lanjutnya, Grand Design berfokus pada program lanjutan untuk pengembangan kreatif dan inovatif, seperti penyempurnaan regulasi, sinkronisasi antar kementerian atau lembaga, dan kolaborasi dengan pelaku industri.
“Kami berkomitmen penuh untuk menggunakan data sebagai landasan acuan dalam setiap pengambilan kebijakan (data-driven Decision), sehingga peran lembaga seperti BPS dan BRAIN dalam mendukung pengambilan kebijakan yang inovatif dan kreatif sangat penting,” kata Rifki.
Pada Klaster 2, Kementerian Ekonomi Kreatif sekaligus akan menyusun program kementerian untuk reformasi birokrasi, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dan penguatan identitas Kementerian Ekonomi Kreatif, sehingga masyarakat mengetahui peran Kementerian Ekonomi Kreatif. Lembaga dalam pelayanan publik Sedangkan Klaster 3 merupakan program yang ditujukan untuk penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kapasitas pelaku ekonomi kreatif.
Program lanjutan pada klaster memperkuat program di seluruh rantai nilai ekonomi kreatif, mulai dari kreasi, produksi, promosi/pemasaran, distribusi pada masing-masing subsektor ekonomi kreatif.
Sedangkan pada Klaster 4, ekonomi kreatif bertujuan untuk mengembangkan sektor ekonomi kreatif sebagai mesin pertumbuhan baru melalui peningkatan infrastruktur perlindungan dan komersialisasi kekayaan intelektual, kesejahteraan pelaku kreatif, dan daya saing ekonomi kreatif.
Dalam kesempatan tersebut, Rifqi juga mengumumkan beberapa program quick win yang dilaksanakan antara lain penandatanganan Keputusan Bersama (SKB) antara Kementerian Ekonomi Kreatif dan Kementerian Dalam Negeri untuk menggairahkan perekonomian. di daerah
Rifki mengatakan, SKB tersebut menjadi pedoman pendirian kantor ekonomi kreatif di daerah.
Untuk Program Pengembangan Desa Kreatif, Kementerian Ekonomi Kreatif melaksanakan dua kegiatan yang bertempat di Asa dan Riya. Di Asay, kegiatannya mengusung tema kreatif hijau
Di Riau, khususnya di Desa Kreatif Pelawan, Kementerian Ekonomi Kreatif menghadirkan kegiatan yang fokus pada peningkatan kapasitas literasi keuangan untuk memperkuat rantai nilai ekonomi kreatif.
“Program quick win lainnya yang telah dilaksanakan adalah pengembangan keterampilan mahasiswa kreatif. Komitmen lain yang juga kami lakukan dengan para pembuat konten menghasilkan terciptanya asosiasi pembuat konten,” jelas Rifki. Simak video “Video: Menteri Kerajinan Minta Promotor Bahas Peristiwa Bermasalah” (sym/wsw)