Ini Dia Pemilik Indomie, Mi Instan yang BA-nya New Jeans

Jakarta –

Indomie di Indonesia merupakan salah satu merek mie instan terpopuler di tanah air dan terbesar di dunia. Mie instan merek ini telah menyebar ke lebih dari 100 negara termasuk Australia, Amerika Serikat, Afrika, dan seluruh Asia.

Indomie juga baru-baru ini mengumumkan NewJeans sebagai duta merek globalnya. Salah satu girl grup paling populer di Korea Selatan telah memperkenalkan seri baru mie instan yang terinspirasi oleh Ginseng negara tersebut.

Indomie dikenal sebagai pionir mie instan di Indonesia dan sudah berdiri sejak tahun 1972. Siapa pemilik Indomie di balik kesuksesannya?

Berdasarkan situs resminya, Indomie diproduksi oleh Indofood. Indofood dimiliki oleh Salim Group yang didirikan oleh Sudono Salim atau Liem Sio Liong. Kelompok Salim kini dipimpin oleh Anthony Salim, putra Sudono Salim.

Anthony Salim menjabat sebagai Presiden dan CEO Salim Group, serta Presiden dan CEO PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

Menurut Forbes, Salim Group berinvestasi di sektor makanan, ritel, perbankan, telekomunikasi, dan energi. Keluarga Salim memiliki saham di First Pacific, sebuah perusahaan investasi yang terdaftar di bursa Hong Kong, dan Anthony menjabat sebagai direktur sejak 1981.

Portofolio bisnis Salim Group telah meluas ke pertambangan. Diketahui, pada 2022 mendatang, perusahaan konglomerat tersebut akan memimpin konsorsium yang membeli saham Bumi Resources senilai 1,6 miliar dolar. Keluarga Salim juga memiliki saham di Medco Energi dan Amman Mineral.

Per Desember 2023, kekayaan bersih Anthony Salim dan keluarganya sebesar USD 10,3 miliar atau setara Rp 160,6 triliun (kurs Rp 15.598). Angka tersebut menjadikannya orang terkaya ke-5 di Indonesia pada tahun 2023. Perjalanan Sukses Indomie

Indofood, perusahaan induk Indomie, didirikan pada tahun 1972 oleh Sudono Salim. Produk mie instan pertamanya adalah versi Indomie Ayam. Baru pada tahun 1982 Indomie memperkenalkan Mi Goreng yang keunikan cita rasanya masih mendunia hingga saat ini.

Mi Goren adalah versi mie pertama yang disantap tanpa kuah. Rasanya terinspirasi dari masakan mie goreng tradisional Indonesia. Saat itu, Indomie Mie Goreng dengan cepat menyebar dan menjadi merek mie instan favorit sebagian besar masyarakat di Indonesia.

Menurut Financial Review, Indomie menguasai 72% pangsa pasar mie instan di negara tersebut pada tahun 2021. Menurut laporan Kantar Brand Footprint edisi tahun 2024, Indomie dinobatkan sebagai merek mie instan paling disukai di dunia berdasarkan Customer Touch Kantar Global Pengukuran Poin (CRP).

Kantar Brand Footprint melakukan studi komprehensif terhadap merek-merek FMCG di seluruh dunia dan menentukan peringkat tahunan merek-merek FMCG yang paling diminati. Penilaian tersebut didasarkan pada pengukuran CRP di 62 negara yang tersebar di lima benua, mencakup 76% populasi dunia dan mencakup lebih dari 42.800 merek pilihan konsumen.

Sejauh ini Indomie telah banyak memperkenalkan varian rasa baru untuk mie instan versi tumis dan kuah, antara lain soto, kari ayam, ayam bawang putih, bahkan rendang. Ada juga seri Hype Abis dengan versi Premium Collection lezat yang menawarkan beragam masakan internasional.

Berdasarkan laman resmi Indofood, saat ini terdapat sekitar 30 pabrik Indomie yang tersebar di Indonesia, Malaysia, Afrika, Timur Tengah, dan Eropa Tenggara. Di antara semua pabriknya, total kapasitas produksi mie instan tahunan Indomie adalah 34 miliar bungkus.

Tonton juga videonya: Bikin Lapar: Cibubur Rasa Mie Bangladesh yang Bikin Muncrat.

Tonton video “Video: Pernyataan Indofood tentang 3 varian Indomie yang ditarik kembali di Australia” (azn/row)”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top