Jakarta –
Dunia diguncang oleh ‘Doomsday’ Windows pada tanggal 19 Juli 2024, ketika jutaan pengguna Windows di seluruh dunia tiba-tiba mengalami Blue Screen of Death (BSOD). Penyebabnya adalah file pembaruan yang bermasalah dari server perusahaan keamanan siber Crowd Striker. Ini menyebabkan kesalahan fatal pada sistem operasi.
Pembaruan kueri tersebut disebarkan pada pukul 12.09 AM ET atau pukul 12 siang WIB. Pembaruan ini sebenarnya merupakan pembaruan kecil sekitar 40 KB yang dikirimkan tanpa masalah. Update seperti ini biasanya disebarkan oleh CrowdStrike dan tidak ada hal yang tidak diinginkan, namun kali ini berbeda.
Akibatnya, sektor-sektor mulai dari layanan publik hingga perbankan berada dalam kekacauan, dengan pembatalan penerbangan dan gangguan rumah sakit sebagai dampak nyata. Microsoft dan CrowdStrike dengan cepat menyelesaikan masalah ini dalam waktu 78 menit, namun insiden tersebut menimbulkan kerugian finansial yang signifikan dan menunjukkan ketergantungan kami pada teknologi dan pajak ruang angkasa untuk peluncuran roket Falcon 9.
Misi peluncuran roket Falcon 9 SpaceX berakhir Kamis (11/7) malam waktu setempat. Alih-alih mengirimkan 20 satelit Starlink ke orbit yang telah ditentukan, roket andalan Elon Musk justru mengalami anomali langka yang menjatuhkan satelit-satelit tersebut ke orbit yang lebih rendah.
Tahap kedua roket dimulai ketika ia bertugas membawa satelit ke tujuannya. Saya tidak bisa mengendalikan apinya. SpaceX menduga kebocoran oksigen cair menjadi penyebab kegagalan tersebut. Akibatnya, puluhan satelit Starling berisiko menjadi tidak selaras dan tidak dapat berfungsi dengan baik.
Insiden tersebut tiba-tiba menjadi perhatian karena mencederai rekor Falcon 9 yang terkenal dengan kehandalannya. Ini adalah pertama kalinya sejak 2016 roket Falcon 9 meledak di landasan peluncuran.
Selain satelit Falcon; Itu juga digunakan untuk mengirim astronot NASA dalam misi ke ISS menggunakan pesawat ruang angkasa SpaceX Crew Dragon. Upaya terencana berikutnya, yang dikenal sebagai Crew-9, akan mengirimkan empat astronot pada pertengahan Agustus. Tim tersebut akan menggantikan Crew-8 yang telah berada di ISS sejak Maret untuk misi yang akan berlangsung sekitar satu tahun. Tonton video “CEO CrowdStrike menjelaskan crowdsourcing layar biru Windows” (afr/hps)