Jakarta –
Polusi udara di India dikabarkan semakin parah. Berdasarkan indeks kualitas udara (AQI), nilai AQI hampir mencapai 500.
Indeks kualitas udara antara 401-500 merupakan tingkat paling berbahaya. Pemerintah India mengadakan pertemuan darurat untuk mengekang polusi.
Pada hari Senin, India juga menyerukan agar pengajaran online dilanjutkan untuk semua siswa sekolah, kecuali untuk kelas 10 dan 12. Kantor pemerintah juga akan mewajibkan hingga 50 persen karyawannya untuk bekerja dari rumah.
AQI di ibu kota India, New Delhi, berada pada angka 424. Suhu di wilayah tersebut juga turun hingga 5,9 derajat Celcius, menyelimuti kota tersebut dengan kabut beracun dan mendorong dimulainya prosedur visibilitas rendah di bandara.
Komisi Manajemen Kualitas Udara mengaitkan peningkatan tajam polusi dengan kondisi meteorologi, serta kondisi angin. Untuk mengantisipasi korban pencemaran, mereka yang bekerja di sektor konstruksi diminta menghentikan aktivitasnya.
Anak-anak, orang lanjut usia, dan penderita penyakit pernapasan, kardiovaskular, serebrovaskular, atau penyakit kronis lainnya diminta untuk menghindari aktivitas di luar ruangan dan tetap berada di dalam rumah.
India Utara mengalami polusi parah setiap musim dingin akibat turunnya suhu dan emisi dari perangkap udara dingin, debu konstruksi, dan asap dari kebakaran pertanian yang dilakukan secara ilegal di negara bagian pertanian Punjab, Haryana, dan Uttar Pradesh.
New Delhi mencatat polusi tertinggi pada musim ini pada bulan lalu ketika AQI mencapai 494.
Pengadilan tertinggi di negara tersebut mengklaim telah memecahkan masalah tersebut dan pada bulan Oktober menyatakan hidup dalam lingkungan yang bersih sebagai hak dasar yang harus dipenuhi oleh pemerintah. Tonton video “Video: Saat Warga New Delhi Keluhkan Polusi Udara ‘Berbahaya'” (naf/kna)