Warga di Korea Utara Bakal Dihukum Kerja Paksa Bila Ceraikan Pasangan

Jakarta –

Warga Korea Utara yang tidak terikat akan segera dipaksa melakukan kerja paksa. Menurut seorang warga Korea Utara yang enggan disebutkan namanya, ada 12 pasangan yang berpisah pada 13 Desember.

Tak lama kemudian, masing-masing orang tersebut segera dikirim ke kamp militer.

“Tahun lalu, hanya orang yang mengajukan cerai yang dikirim ke kamp militer. Mereka melepas keduanya (mantan pasangan) sejak bulan lalu,” kata seorang sumber kepada Korea Herald, Jumat (20/12/2024).

Selain itu, pada bulan Juni 2021, media online yang berbasis di Seoul, Daily NK, melaporkan bahwa tidak semua warga negara yang terpisah dikirim ke kamp militer yang sama. Menurut pihak berwenang Pyongyang, semakin banyak orang yang melakukan kesalahan dalam perceraian yang dikirim ke kamp.

Perundang-undangan Korea Utara tidak secara resmi mengatur hukuman apa pun bagi pelakunya. Namun, sumber lain mengatakan kepada Radio Azat Asia tentang seorang pria yang menghabiskan tiga bulan di kamp kerja paksa karena perceraian.

Dia dilaporkan menjadi orang ke-30 dari 120 penghuni kamp tersebut. Perempuan umumnya menerima hukuman yang lebih lama dibandingkan laki-laki.

Hal ini karena perempuan sering mengajukan gugatan cerai, dan kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh suami merupakan salah satu faktor yang paling umum terjadi.

Laporan Kementerian Unifikasi Korea Selatan pada bulan Februari menemukan bahwa 28,7 persen perempuan dan 15,2 persen laki-laki bercerai dalam survei terhadap 2.432 pembelot. Laporan tersebut juga memuat bukti dari para pembelot yang mengatakan bahwa perceraian pasangannya dapat berdampak negatif pada mereka dan bahkan memerlukan “suap” yang sah untuk bertahan hidup.

Sebuah laporan oleh Institut Unifikasi Nasional Korea, berdasarkan wawancara dengan 71 pembelot pada bulan Januari, menemukan bahwa semakin banyak perempuan di Korea Utara yang lebih memilih tinggal bersama pasangannya daripada menikah. Tonton video “Korea Selatan: Parasit ditemukan di bola sampah yang dikirim oleh Korea Utara” (naf/kna).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top