Jakarta –
Medina (23) menceritakan situasi aneh di Inggris yang menyebabkan dia jarang keluar rumah dalam beberapa tahun terakhir. Setiap kali dia keluar, orang-orang di dekatnya batuk dan bersin.
Kondisi ini sangat jarang terjadi dan dikenal sebagai Orang Alergi terhadap Saya (PATM).
“Saya alergi,” kata Medina kepada Sky News, Selasa (24/12/2024).
Medina menghabiskan waktu satu tahun untuk meneliti gejalanya secara online sebelum akhirnya menemukan kelompok dukungan PATM di media sosial.
Ia mengaku khawatir hanya mengada-ada dan “menjadi gila”.
“Saya pikir, ya, sekarang saya menjadi gila, tetapi setahun kemudian dan setelah reaksi terus-menerus dari orang-orang, saya menyadari bahwa itu tidak mungkin ada dalam pikiran saya, saya tidak bisa menjadi gila, saya melihatnya sendiri. katanya.
Kondisi ini menyebabkan banyak penderitanya memilih mengisolasi diri untuk menghindari reaksi tersebut. Beberapa penderita PATM bahkan ada yang ingin bunuh diri, kehilangan teman bicara, berhenti dari pekerjaan, bahkan menghabiskan banyak uang untuk berobat.
Tahun lalu, peneliti Jepang menerbitkan studi kohort pertama mengenai penyakit ini. Mereka menduga hal itu mungkin disebabkan oleh faktor fisik.
Profesor Yoshika Sekine dari Universitas Toka menjelaskan apa yang dia temukan setelah membandingkan gas kulit yang dikeluarkan PATM dari 20 orang dengan kelompok kontrol yang terdiri dari 24 orang.
Ia menemukan bahwa kelompok PATM memiliki “pola gas kulit yang sangat spesifik”.
Salah satunya adalah toluena yang biasa digunakan dalam pembuatan bahan peledak, cat dan plastik, serta sebagai pelarut pada beberapa jenis cat dan pengencer lem. Orang dengan PATM mengeluarkan toluena 39 kali lebih banyak daripada kontrol.
Beberapa jenis bahan kimia lain telah diidentifikasi, seperti belerang dan heksanol.
“Kemungkinan bahwa bahan kimia yang dilepaskan oleh kelompok PATM dapat menyebabkan intoleransi bahan kimia pada orang yang melihatnya harus dipertimbangkan secara hati-hati,” kata tim peneliti.