Jakarta –
Kementerian Pertahanan Inggris telah mengungkapkan keberhasilan uji coba senjata futuristik untuk melawan serangan drone.
Senjata yang dimaksud bernama Radio Frekuensi Directed Energy Weapon (RFDEW), yang sesuai dengan namanya, mengandalkan gelombang radio untuk menangkal serangan drone.
Uji coba tersebut dilakukan oleh Unit Uji Coba dan Pengembangan Artileri Kerajaan bekerja sama dengan 7 Grup Pertahanan Udara. Mereka berhasil melakukan uji penembakan drone di West Wales.
Ini adalah penggunaan pertama sistem udara anti-awak (UAS) oleh militer Inggris. Berbeda dengan sistem pertahanan anti-drone berbasis laser, RFDEW melawan drone dan rudal yang menggunakan gelombang radio berenergi tinggi untuk merusak sistem elektronik mereka.
Saat ini, sistem pencegahan berbasis laser telah terbukti efektif melawan drone. Namun, sistem ini hanya efektif jika digunakan untuk mencegah serangan drone individu, dan sulit mencegah serangan drone dalam jumlah besar. Dan itu membuat RFDEW jauh lebih baik.
Selama pengujian, sistem RFDEW ini terbukti efektif, mendeteksi dan menghancurkan beberapa drone secara bersamaan pada jarak 1 km. Sistem ini tidak efisien, tapi murah, karena setiap suntikan RFDEW hanya berharga 10 sen atau 2 ribu.
Menteri Pertahanan Inggris dalam pidatonya menyampaikan bahwa sistem ini mudah dioperasikan, sehingga dapat dilakukan oleh satu orang. Akurasinya tinggi, dan biaya pemeliharaannya rendah.
RFDEW dikembangkan oleh perusahaan pertahanan Inggris Thales bekerja sama dengan QinetiQ, Teledyne e2v dan perusahaan lain. 135 insinyur di Inggris melakukan pengembangan ini. Tonton video “Video Kaleidoskop 2024: 7 Tren Teknologi Terbesar Tahun Ini” (asj/rns)