Rusia Tepis Dugaan Awal Terkait Azerbaijan Airlines Ditembak Rudal

Jakarta –

Pemerintah Rusia telah memperingatkan berbagai pihak untuk tidak langsung mempercayai spekulasi awal bahwa penyebab jatuhnya pesawat adalah rudal.

Pada Rabu (25 Desember 2024), sebuah pesawat Azerbaijan Airlines jatuh di Kazakhstan dan menewaskan 38 orang. Beberapa pakar penerbangan mengklaim pesawat tersebut ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara di Chechnya, Rusia.

Merujuk BBC, Jumat (27/12/2024), pejabat Azerbaijan juga mengklaim rudal Rusia bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Pesawat dialihkan dari tujuannya di Chechnya ke Kazakhstan barat melintasi Laut Kaspia sebelum jatuh di dekat Aktau, Kazakhstan. Setelah terjatuh, 38 orang meninggal dan secara ajaib 29 orang selamat. Pada hari Kamis, hari berkabung nasional diadakan di Azerbaijan untuk memperingati para korban bencana.

“Ini adalah tragedi besar yang menjadi kesedihan besar bagi rakyat Azerbaijan,” kata Presiden Ilham Aliyev, Kamis (26/12/2024).

Dmitry Peskov, sekretaris pers Kremlin, menanggapi berbagai tuduhan.

“Salah kalau kita berasumsi sebelum penyidikan selesai. Tentu kita tidak akan melakukan itu, dan tidak boleh ada yang melakukan itu. Kita tunggu saja sampai penyidikan selesai,” protesnya.

Belakangan, Jaksa Agung Kazakhstan mengatakan penyelidikan belum mencapai kesimpulan apa pun. Namun menurut beberapa komentator di media Azerbaijan, Azerbaijan berharap Rusia mengakui pihaknya yang menembak jatuh pesawat tersebut.

Sementara itu, beberapa saluran TV pro-pemerintah Azerbaijan mulai memberikan wawancara dengan para ahli yang secara terbuka menjelaskan kemungkinan Rusia bertanggung jawab atas insiden tersebut.

AnewZ TV melaporkan bahwa penyelidikan awal menyimpulkan bahwa pesawat itu ditembak jatuh oleh pecahan rudal permukaan-ke-udara Pantsir-S Rusia.

Situs pro-pemerintah lainnya, Calibre, mengutip sumber pemerintah yang mengatakan bahwa tidak ada yang mengklaim pesawat itu sengaja diserang, namun pemerintah Azerbaijan mengharapkan permintaan maaf dari Rusia.

Ditanya tentang laporan tersebut, kepala jaksa penuntut Baku, Azerbaijan, mengatakan semua opsi sedang diselidiki.

Komite investigasi, yang terdiri dari pejabat Azerbaijan dan Kazakhstan, dikatakan memiliki kemungkinan bukti. Namun, mereka mengaku menunggu pengumuman Rusia terlebih dahulu.

Pertanyaan yang harus dijelaskan Rusia antara lain mengapa Rusia tidak menutup wilayah udaranya jika terjadi aksi militer, dan mengapa Rusia tidak mendaratkan pesawat tersebut sesegera mungkin dan mengarahkannya untuk mendarat di Aktau.

Pesawat yang jatuh adalah Embraer 190. Pesawat tersebut lepas landas dari Ibu Kota Baku pada Rabu pagi (25 Desember 2024). Pesawat itu terbang menuju Grozny, Chechnya, Rusia.

Pihak maskapai menjelaskan, penerbangan kemudian dialihkan karena kabut. Kemudian pesawat menuju bandara Aktau.

Rekaman tersebut menunjukkan pesawat meluncur menuju tanah dengan kecepatan tinggi 3 km (1,9 mil) dari landasan pacu, meledak dan terbakar saat mendarat.

Pihak berwenang Kazakhstan telah menemukan perekam data penerbangan dan penyelidikan sedang dilakukan. Tak lama setelah kecelakaan itu, televisi pemerintah Rusia melaporkan bahwa kemungkinan besar penyebabnya adalah serangan sekawanan burung. Tonton video “Video: Kremlin menembak jatuh pesawat Azerbaijan dengan rudal Rusia”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top