Viral Pewarna Rambut Picu Autoimun, Benarkah? Ini Kata Pakar Imunologi

Jakarta –

Di media sosial beredar kabar bahwa warna rambut bisa memicu penyakit autoimun. Autoimun adalah penyakit dimana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat.

“Kak betul, semenjak pasien ada di sampingku saat di RS autoimun, dokter yang menjenguknya sering bilang kalau itu bisa jadi alasannya sering nail art dan mewarnai rambut,” tulis cerita yang tersebar di X. , dikutip. oleh ANBALI NEWS pada Selasa (24-12-2024).

Pada orang dengan penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuh biasanya menghasilkan antibodi yang menyerang sel dan jaringan sehat, bukan melawan infeksi. Hal ini dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk nyeri sendi, kelelahan, sakit perut, diare, kabut otak, serta kerusakan jaringan dan saraf.

Menanggapi hal tersebut, pakar imunologi Profesor Dr Iris Renganis, SpPD-KAI mengatakan pewarnaan rambut dapat menyebabkan penyakit autoimun.

“Bisa jadi faktor motivasi,” kata Profesor Iris kepada ANBALI NEWS, Selasa (24/12).

Dalam jurnal yang diterbitkan di National Library of Medicine bertajuk “Pewarna rambut sebagai risiko autoimunitas: dari lupus eritematosus sistemik hingga sirosis bilier primer,” peneliti menemukan bahwa pewarna rambut merupakan senyawa yang dikaitkan dengan perkembangan beberapa penyakit autoimun, termasuk penyakit sistemik. lupus eritematosus. (SLE) dan sirosis bilier primer (PBC).

Meski hasilnya belum meyakinkan, penelitian menunjukkan bahwa produk pewarna rambut mengandung zat beracun yang dapat memicu penyakit autoimun, seperti lupus. Pewarna rambut mengandung bahan yang bisa berbahaya, apalagi jika tertelan atau terserap melalui kulit.

Misalnya, amonia, peroksida, timbal asetat, toluena, dan P-phenylenediamine adalah bahan kimia beracun yang biasa ditemukan dalam produk pewarna rambut. Agen-agen ini dapat mengiritasi sistem pernafasan, mengganggu organ endokrin dan menyebabkan neurotoksisitas. Beberapa penelitian pada hewan juga menunjukkan bahwa paparan pewarna rambut meningkatkan respons peradangan dan aktivitas sel T.

Meskipun bukti saat ini menunjukkan bahwa warna rambut dapat memicu autoimun, sulit untuk mengetahui peran pasti warna rambut dalam penelitian ini. Tonton video “Video: Seorang Pakar Jelaskan Kaitan Stres dan Lupus” (kna/kna)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top