4 Tips Memilih Susu Formula Sesuai Kebutuhan

Jakarta –

ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi. Namun, ada kalanya pemberian ASI tidak dapat dilakukan ketika ibu atau anak memiliki kondisi kesehatan tertentu. Jika Anda mengalami hal tersebut, pemberian susu formula merupakan salah satu cara untuk membantu tumbuh kembang bayi Anda.

Susu formula bayi mempunyai khasiat yang berbeda-beda. Artinya, orang tua harus berhati-hati dalam memilih susu formula yang tepat untuk kesehatan bayinya. Dengan demikian gizi anak dapat diperoleh dan terdukung tumbuh kembangnya.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan saat memilih susu formula, kata Healthline: 1. Bahan-bahan yang menyusun susu

Ada susu formula yang mengandung protein normal atau lengkap. Susu jenis ini tidak memecah protein sama sekali. Seperti jika berasal dari daging sapi atau kedelai.

Semua protein dalam daftar bahan biasanya ditandai dengan susu tanpa lemak, isolat protein susu, atau protein utuh atau protein susu sapi, atau ‘isolat protein kedelai’ dalam susu formula kedelai. Susu formula juga mengandung protein terhidrolisis sebagian, yang berarti dipecah menjadi protein susu dalam jumlah yang lebih kecil.

Dalam daftar bahan, Anda akan melihat tulisan ‘terhidrolisis sebagian’ di depan protein. Karena protein terhidrolisis sebagian membutuhkan lebih sedikit pencernaan, ini mungkin merupakan pilihan yang baik untuk beberapa remaja putri atau anak-anak yang memiliki masalah dalam mencerna protein, atau memiliki riwayat masalah perut.

Karbohidrat

Laktosa adalah sumber karbohidrat ASI, dan semua bayi sehat dapat mencerna laktosa. Jika bayi sehat baru pertama kali minum susu, disarankan untuk memulai dengan susu berbasis laktosa sambil memantau perkembangannya.

Ada alasan mengapa beberapa anak tumbuh dengan mengonsumsi susu rendah laktosa. Bayi yang lahir prematur atau perutnya belum matang dan mengalami iritasi dapat menghasilkan enzim pencerna laktosa.

Bayi yang rawan diare atau bayi yang mengalami intoleransi laktosa dalam jangka panjang memiliki intoleransi laktosa yang rendah dan mungkin akan lebih baik jika diberi susu formula rendah laktosa.

Jika laktosa dihilangkan dari susu formula, karbohidrat lain harus ditambahkan untuk memastikan bayi mendapat energi dari karbohidrat sehat. Hanya ada dua karbohidrat lain yang cukup kecil untuk dicerna anak dengan baik, yaitu sukrosa (gula meja) dan glukosa.2. Ruang anak

Jika bayi Anda kolik atau ngiler, sebaiknya pertimbangkan susu formula dengan dosis yang lebih tinggi. Protein susu dibagi menjadi dua kategori, whey dan kasein. Protein lengkap tetap larut di lambung sehingga cepat keluar dari lambung.

Orang tua juga dapat mempertimbangkan susu murni untuk mengatasi asam lemak 3. disetujui BPOM

Seperti halnya produk lainnya, memilih susu formula yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tentu saja merupakan cara yang paling aman.

Susu formula tidak cocok untuk anak-anak, termasuk bila anak memiliki alergi protein, kolik, gas atau masalah khusus lainnya, orang tua dapat memperhatikan kondisi bayi saat menerima susu formula.

Hal-hal yang harus diwaspadai saat bayi Anda mulai mengonsumsi susu formula baru antara lain: perubahan pola tidur, perubahan nafsu makan, gemetar di siang hari, muntah-muntah

Jika masalah terus berlanjut, Anda harus menghubungi dokter anak Anda untuk mendapatkan rekomendasi.

4. Kemungkinan alergi

Penting sekali untuk mengetahui risiko alergi bayi terhadap susu. Jika Anda mengalami reaksi alergi, seperti kulit, kemerahan, muntah, atau diare, hentikan konsumsi susu bubuk dan segera konsultasikan ke dokter.

Dalam hal ini, dokter mungkin merekomendasikan susu dalam bentuk khusus, seperti susu utuh terhidrolisis atau susu asam amino. Susu jenis ini masih berbahan dasar susu sapi, namun proteinnya diolah sehingga tidak menimbulkan alergi.

Selain itu, hindari berbagai jenis susu nabati dan nabati, seperti susu kedelai, susu beras, dan susu almond, baik untuk bayi biasa maupun bayi dengan alergi susu sapi. Pasalnya, nutrisi pada susu jenis tersebut tidak bisa memenuhi gizi anak.

Simak video “Respon YLKI Terhadap Larangan Peredaran Susu Bubuk” (naf/up)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top