Probolingo –
Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) tidak akan seperti biasanya di Bromo. Tenang, jauh dari keramaian. Hal ini dikeluhkan oleh para pekerja wisata Bromo.
Wisatawan di sekitar Gunung Bromo yang biasanya ramai dikunjungi wisatawan kali ini mengeluhkan sepinya pengunjung.
Dari pantauan lokasinya, Bromo tidak terlalu ramai dikunjungi wisatawan, bahkan sepi. Hal ini diperkirakan mempunyai 2 faktor penyebab.
Pertama, karena musim hujan telah tiba. Kedua, terkait kenaikan harga tiket wisata.
Harga tamasya wisatawan Indonesia (wisnas) kini dipatok Rp54.000 per orang pada hari biasa dan Rp79.000 pada hari libur. Sedangkan untuk pelaku perjalanan luar negeri (wisman) dipatok Rp 255 ribu per orang.
Selain itu, tarif masuk Gunung Bromo adalah Rp 10.000 untuk kendaraan roda empat, Rp 5.000 untuk roda dua, Rp 2.000 untuk sepeda kayuh, dan Rp 1.500 untuk kuda.
Peraturan ini berdasarkan Surat Edaran Nomor: PG.08/T.8/TU/KSA.5.1/B/10/2024 PP 36/2024 tentang Jenis dan Harga yang Berlaku di Taman Nasional Bromo Tengar Semeru. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan PNBP
Eddie Purwanto, salah satu operator tur Gunung Bromo, mengatakan: “Dibandingkan dengan perayaan Natal tahun lalu, ada perbedaan besar. Biasanya, banyak wisatawan yang datang ke Gunung Bromo sekarang.”
Bahkan, kata Eddy, saat ini sepi sekali, tidak ada lalu lintas di sekitar Jalan Gunung Bromo. Petugas keamanan biasanya terlibat dalam pengendalian lalu lintas.
“Sekarang sepi, berbeda sekali dengan dulu. Tidak ada kemacetan lagi. Apalagi sedang musim hujan, jadi bisa berdampak besar,” kata Eddy.
Ia berharap sepinya kunjungan wisatawan saat musim liburan Natal dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak-pihak terkait agar situasi seperti itu tidak merugikan para pelaku usaha pariwisata di salah satu gunung terindah di dunia tersebut.
——-
Artikel ini muncul di ANBALI NEWSJatim. Saksikan video “Jazz Mt Bromo 2024 Day-1, Tarian ‘Covered’ di Suhu Dingin” (wsw/wsw)
