Jakarta –
Presiden Prabowo Subianto menaikkan target pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 8 persen. Untuk mencapai hal tersebut, kinerja ekspor Indonesia harus diperkuat.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah menghitung berapa besar kontribusi ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8%. Menurut perhitungan Kementerian Perdagangan, target tersebut dapat dicapai dalam waktu lima tahun dengan nilai ekspor 9,64% atau 405,69 miliar dolar.
“Mendukung pertumbuhan ekonomi 5% hingga akhir periode 8% dengan target pertumbuhan ekspor 9,6%, jadi antara 7-9,6%. Ini target yang sangat tidak biasa.” Pantodivi, saat Dialog Bisnis Gambhir di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (19/11/2024).
Dalam pemaparannya, target ekspor tahun depan adalah pertumbuhan ekonomi sebesar 5,06% atau 7,1% atau 294,45 miliar dolar. Pada tahun 2026, dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,79%, pangsa ekspor ditargetkan sebesar 7,09% atau 315,31 miliar dolar.
Kemudian pada tahun 2027 perekonomian Indonesia diperkirakan mencapai 6,53%, sedangkan aktivitas ekspor diperkirakan mencapai 7,89% atau senilai 340,20 miliar dolar. Pada tahun 2028, pertumbuhan ekonomi ditargetkan sebesar 7,26% sehingga ekspor harus memberikan kontribusi sebesar 8,77% atau sebesar $370,04 miliar.
Terakhir, pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai 8% pada tahun 2029. Dengan target tersebut, ekspor Indonesia seharusnya mencapai 9,64% atau 405,69 miliar dolar.
Kinerja ekspor Januari-Oktober 2024 mencapai $217,24 miliar atau meningkat 1,33% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Kami optimis target surplus neraca perdagangan masih tercapai pada akhir tahun 2024 dan ekspor meningkat,” tutupnya.
Simak Videonya: Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Capai 8%, Ini Kata Irlanda
(di sini/gambar tersedia)