Jakarta –
Badan kesehatan Inggris telah memperingatkan wisatawan untuk tidak mencari pengobatan murah di luar negeri. Pasalnya, bedah kosmetik dapat menimbulkan masalah berbahaya dalam penerbangan.
Melansir The Independent, Sabtu (7/12/2024) tren bedah kosmetik seperti veneer gigi ala Turki, transplantasi rambut, dan pengecilan perut semakin terlihat pada penerbangan dari Bandara Istanbul menuju Inggris.
Laporan terbaru menunjukkan perban berlumuran darah dan wajah bengkak di terminal Turki. Menurut laporan tersebut, jumlah orang yang memerlukan perawatan rumah sakit di Inggris setelah menjalani prosedur kosmetik di luar negeri telah meningkat sebesar 94%, dengan lebih dari tiga perempat prosedur dilakukan di Turki.
Tidak semua operasi kosmetik berhasil. Menurut Kantor Luar Negeri, Persemakmuran dan Pembangunan (FCDO), enam warga negara Inggris meninggal di Turki tahun lalu setelah menjalani prosedur medis.
Saat itu, Badan Keamanan Kesehatan Inggris, melalui Pro Health Travel (NaTHNaC), mengatakan warga negara Inggris yang bepergian ke luar negeri untuk perawatan medis, operasi elektif (yang direncanakan), atau prosedur perawatan gigi berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi, termasuk paparan virus yang ditularkan melalui darah.
Mereka mungkin juga tidak memahami potensi konsekuensi finansial dan kesehatan yang mungkin timbul. Menurut Kantor Statistik Inggris, sekitar 348.000 warga Inggris bepergian ke luar negeri untuk mendapatkan perawatan medis pada tahun 2022.
The Independent telah menghubungi beberapa maskapai penerbangan yang terbang antara Inggris dan Turki untuk memberikan komentar. Wizz Air, yang mengoperasikan rute antara Inggris dan Istanbul, Ankara, Antalya dan Dalaman, mengatakan industri penerbangan harus beradaptasi dengan tren pariwisata kecantikan untuk menghindari keadaan darurat medis di pesawat.
“Keselamatan penumpang dan awak adalah prioritas utama kami, jadi kami merasa penting untuk mendiskusikan tren kesehatan dan keselamatan yang kita lihat di industri penerbangan,” kata juru bicara maskapai penerbangan.
Dalam beberapa tahun terakhir, terdapat peningkatan minat terhadap wisata kosmetik, di mana wisatawan bepergian ke luar negeri untuk menghemat biaya prosedur kosmetik. Turki, misalnya, menjadi tujuan populer tren wisata ini.
Hal ini meningkatkan risiko keadaan darurat medis akibat komplikasi bedah kosmetik, dan beberapa maskapai penerbangan kini melihat lebih banyak penumpang yang bersedia terbang sebelum mereka pulih sepenuhnya tanpa mengabaikan nasihat medis.
Hal ini tidak hanya baik untuk kesehatan Anda, tetapi juga dapat mengganggu penumpang lain jika terjadi keadaan darurat medis. Wizz Air kini mewajibkan penumpang yang terbang dari Istanbul dan Antalya untuk melakukan check-in manual untuk memastikan mereka fit untuk terbang.
“Semua awak darat dan kabin kami dilatih secara khusus untuk memperhatikan sinyal dan mengajukan pertanyaan untuk memastikan penumpang dalam kondisi sehat untuk terbang,” kata maskapai tersebut.
Asosiasi Ahli Bedah Plastik dan Estetika Inggris dan Asosiasi Gigi Inggris juga menyarankan agar tidak bepergian ke luar negeri untuk menjalani operasi tanpa terlebih dahulu memeriksa kualifikasi dokter bedah atau dokter gigi yang bersangkutan. Tonton video “Video: Turki, Lebanon setuju untuk memulihkan stabilitas di Suriah di bawah serangan Israel” (upd/fem)